Sukses

NASA Cari Orang yang Bisa Tidur 2 Bulan, Gaji Rp 270 Juta

NASA mencari seorang yang sanggup untuk tinggal di tempat tidurnya selama dua bulan.

Liputan6.com, New York - Jika Anda memiliki pekerjaan impian untuk dapat tidur dalam jangka waktu yang cukup lama, mungkin pekerjaan ini bisa jadi cocok.

Dilansir dari laman CNBC, NASA dan European Space Agency (DLR) akan menawarkan USD 19.000 atau Rp 270,4 juta (Kurs USD 1 = Rp 14.235) untuk 24 peserta untuk tinggal di tempat tidur selama dua bulan lamanya.

24 peserta ini terdiri dari 12 pria dan 12 wanita, tujuan penelitiian ini untuk meneliti bagaimana tubuh berubah dalam bentuk bobot. Melalui penelitian ini, ilmuwan NASA berharap akan menciptakan metode yang dapat menangkal dampak dari bobot dan membuat mereka tidak perlu banyak menghabiskan waktu hanya untuk berolahraga.

Namun ada beberapa persyaratan khusus seperti Anda harus dapat berbicara bahasa Jerman dan berusia antara 24 hingga 55 tahun.

Pekerjaan Anda tidak hanya berbaring di ranjang dan makan sembari nonton film di Netflix, namun Anda harus tidur dengan posisi tubuh yang harus dimiringkan sedikit ke bawah pada sudut untuk menyatukan cairan tubuh Anda ke tubuh bagian atas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Dua bulan ini terdiri dari 15 hari pembiasaan, dan 14 hari istirahat untuk kehidupan sehari-hari.

Nantinya, para kandidat ini akan tinggal di satu kamar di fasilitas penelitian. Mereka dapat makan, mencuci, mandi, pergi ke toilet, dan melakukan kegiatan rekreasi.

Namun ternyata, bukan hanya eksperimen ini sajalah yang akan membayar para pesertanya dengan biaya tinggi. Salah satunya, memakan satu ton alpukat untuk percobaan penurunan berat badan yang akan dibayar USD 300 atau Rp 4,2 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini