Sukses

Grab Usul Tarif Ojek Online Maksimal Rp 2.000 per Km

Rencana kenaikan tarif ojek online harus mengingat nasib penumpang seperti karyawan, ibu rumah tangga hingga karyawan.

Liputan6.com, Jakarta - Grab menyampaikan bahwa rencana kenaikan tarif ojek online (ojol) harus mengingat nasib penumpang seperti karyawan dan ibu rumah tangga. Ini merespons rencana pengumuman tarif ojol pada Senin depan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 tahun 2019 (PM 12/2019).

Grab berharap peraturan tersebut dan turunannya dapat memberikan titik temu bagi semua pihak yang terlibat di dalam ekosistem transportasi daring, terutama para mitra pengemudi. Masyarakat luas sebagai konsumen juga diminta turut dipertimbangkan karena akan terdampak langsung dengan kenaikan tarif.

"Bila kenaikannya terlalu signifikan, dampaknya akan serta merta dirasakan mayoritas konsumen dari kalangan menengah dengan anggaran transportasi yang terbatas--seperti mahasiswa, pekerja kantoran, dan ibu rumah tangga," ujar Tri Sukma Anreianno, Head of Public Affairs Grab Indonesia. 

Lantas berapa tarif ideal menurut Grab? Studi independen terkini menunjukkan bahwa sekitar 71 persen konsumen hanya mampu mentoleransi kenaikan pengeluaran kurang dari Rp 5.000.

Dengan demikian, dengan jarak tempuh rata-rata konsumen sebesar 8,8 km per hari, Grab menyebut kenaikan tarif yang ideal adalah maksimal Rp 600 per kilometer atau maksimal naik menjadi Rp 2.000 per kilometer.

"Kami berharap Keputusan Menteri Perhubungan yang akan mengatur tentang tarif akan dirumuskan secara bijaksana sehingga dapat menjaga sumber penghidupan yang berkesinambungan bagi mitra pengemudi, sekaligus tetap mempertahankan kualitas layanan, kenyamanan berkendara, dan keselamatan konsumen."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Grab Bakal Sediakan Pinjaman Dana Segar bagi Mitra UMKM

Startup yang baru-baru ini meraih gelar decacorn, Grab, menawarkan pinjaman dana hingga USD 100 ribu (atau setara Rp 1,4 miliar) kepada mitra pengemudi dan pelaku bisnis UMKM di bawahnya.

Mengutip laman Strait Times, Selasa, 19 Maret 2019, proses pinjaman mikro ini bisa dilakukan dalam waktu dua menit dan bisa dilakukan secara online.

Kemudian, para pengaju pinjaman yang aplikasi pinjamannya disetujui akan mendapatkan uangnya tiga hari kemudian.

Menurut informasi, Grab akan memberlakukan bunga satu persen dari pinjaman per bulannya. Demikian diiklankan oleh Grab di Facebook, baru-baru ini.

Iklan ini memperlihatkan kalau selain ke bisnis ride hailing dan pesan antar makanan atau pengiriman paket, Grab juga merambah ke layanan keungan, termasuk pinjaman.

Grab juga memiliki layanan pembayaran online yang bekerja sama dengan Ovo di Indonesia, sementara di Singapura namanya adalah Grab Financial.

Ketika ditanya mengenai inisiatif pinjaman ini, juru bicara perusahaan mengatakan, "Grab menyediakan modal untuk mendukung pertumbuhan bisnis wirausaha mikro dan bisnis kecil mitranya."

Sebelumnya, pada bulan Maret lalu Grab mengumumkan telah menjalin kemitraan dengan salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbesar di Jepang, Credit Saison, untuk memberikan pinjaman bagi konsumen, pengusaha mikro, dan bisnis kecil di seluruh Asia Tenggara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini