Sukses

Jika Buyback Saham Indosat, Berapa Dana yang Dibutuhkan Sandiaga?

Berapa dana yang harus dirogoh untuk membeli saham PT Indosat Tbk dari salah satu pemegang sahamnya Ooredoo Asia Pte Ltd?

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno akan merealisasikan wacana membeli kembali saham atau buyback saham PT Indosat Tbk (ISAT) jika terpilih bersama Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres 2019).

Sandiaga mengatakan, kalau pihaknya akan bicara dengan Qatar Telecom, pemilik Ooredoo.

Lalu berapa dana yang harus dirogoh untuk membeli saham PT Indosat Tbk dari salah satu pemegang sahamnya Ooredoo Asia Pte Ltd?

Berdasarkan data RTI per 28 Februari 2019, pemegang saham PT Indosat Tbk antara lain Ooredoo Asia Pte Ltd memegang 3,53 miliar saham atau 65 persen, Negara Republik Indonesia 776,62 juta saham atau 14,29 persen dan publik kurang dari lima persen 1,12 miliar saham atau 20,71 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis 21 Maret 2019, saham PT Indosat Tbk stagnan di posisi Rp 2.880 per saham. Harga saham PT Indosat Tbk berada di level tertinggi 2.980 per saham dan terendah 2.880 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.464 kali dengan nilai transaksi Rp 10,7 miliar.

Bila memakai asumsi harga penutupan perdagangan saham di pasar regular pada Kamis pekan ini sekitar Rp 2.880 per saham, dana yang dibutuhkan untuk beli saham PT Indosat Tbk sekitar Rp 10,17 triliun. Angka itu berasal dari harga per saham dikalikan jumlah saham yang dimiliki oleh Ooredoo.

Dalam pembelian saham juga dibutuhkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Mengutip laman Indosat, Qtel atau Qatar Telecom membeli saham seri B sebanyak 24,19 persen dari publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65 persen.

Selanjutnya Indosat dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel) atas nama Ooredoo Asia Pte Ltd (dahulu Qtel Asia Pte Ltd (65 persen), pemerintah Indonesia sebesar 14,29 persen dan publik sebesar 20,71 persen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Sandiaga

Sebelumnya, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno akan merealisasikan wacana membeli kembali atau buyback saham Indosat jika terpilih bersama Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Sandiaga bakal bicara dengan pihak Qatar Telecom, pemilik grup Ooredoo.

"Sebetulnya, ide Pak Jokowi untuk mem-buyback Indosat itu bagus. Dan di bawah Prabowo-Sandi akan kita usahakan. Kita bicara dengan Qatar," kata Sandiaga di kawasan Jakarta Timur, Rabu 20 Maret 2019.

Sandiaga menjelaskan, tujuannya buyback saham Indosat untuk mengintegrasikan data masyarakat Indonesia lewat KTP elektronik (e-KTP). Menurut dia, supaya sistem integrasi e-KTP tercapai, membutuhkan data-data yang dikuasai Indosat.

"Nah, salah satu yang mau kita dorong adalah dengan KTP elektronik, tapi kita juga harus menguasai data bagaimana kita kolaborasi Indonesia bisa punya kedaulatan datanya," ucap Sandiaga.

Sehingga, kata Sandi, sistem integrasi Single Indentification Number (SIN) yang gagasnya lewat penggunaan 'big data' bisa dikawal dan dikontrol oleh perusahaan perusahaan seperti Telkomsel maupun Indosat. Nantinya, pusat data tersebut berada di Indonesia jika buyback Indosat berhasil.

"Data itu bukan hanya pemerintah saja, dari para pemegang seperti Telkomsel gabung sama Indosat itu bisa 80 persen. data masyarakat dipegang oleh kita. Akan kita ajak bergabung, Telkomsel kan mayoritasnya Indonesia kalau Indosat kan mayoritasnya masih pihak Qatar," tutur Sandiaga.

"Kita mau buy back, sesuai rencanya Pak Jokowi namun tak kunjung terlaksana. Kita akan dateng ke pihak qatar, kita akan kembangkan, tapi kita yang mesti mayoritas, seperti telkomsel kan bagus dikelolanya oleh kita," tambah dia.

 Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memastikan data data masyarakat dapat dikelola dengan baik dan bisa memberikan pelayanan publik yang lebih bagus bila dikuasai pemerintahnya kelak.

Menurut dia, Jokowi saat ini belum serius untuk buyback kembali Indosat.

"Ini kolaborasi, data untuk kebaikan kita semua dan saya yakin kalau kita bisa kelola dengan baik, kita rangkul, janji Pak Jokowi sampaikan kita tuntaskan," tandas Sandiaga Uno.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.