Sukses

Survei SMRC: Ekonomi Membaik, Jokowi-Ma'ruf Ungguli Prabowo-Sandi

Survei responden menunjukkan dukungan bagi Jokowi-Ma’ruf mencapai 57,6 persen. Sementara dukungan untuk Prabowo Sandi hanya mencapai 31,8 persen.

Liputan6.com, Jakarta Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa elektabilitas calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Wacapres) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih tinggi ketimbang pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ini tertuang dalam Survei nasional yang digelar SMRC, yang membahas mengenai keadaan ekonomi, mobilisasi SARA serta evaluasi publik nasional terhadap Pilpres 2019. Survei nasional ini melibatkan 2.820 responden kurun Februari hingga Maret.

“Bila pemilihan presiden ini dilakukan pada pertengahan Maret, hampir pasti Jokowi-Ma’ruf terpilih sebagai pasangan presiden-wakil presiden,” ujar Direktur SMRC, Djayadi Hanan di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

SMRC menunjukkan bahwa dari survei responden yang ada, dukungan bagi Jokowi-Ma’ruf mencapai 57,6 persen. Sementara dukungan untuk Prabowo Sandi hanya mencapai 31,8 persen.

Perolehan dukungan Jokowi-Ma’ruf mengalami peningkatan dari hasil survei Januari lalu dari 54,9 persen. Sebaliknya, dukungan terhadap capres dan cawapres Prabowo-Sandi mencapai 32,1 persen.

Djayadi menjelaskan bahwa dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf meningkat karena adanya optimisme masyarakat akan kondisi ekonomi, kemampuannya memimpin, penilaian terhadap debat, hingga ketidakpercayaan masyarakat terhadap berita hoax yang menerpa Jokowi-Ma’ruf.

“71 persen responden yang ada mengaku cukup bahkan sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi saat ini,” jelasnya.

Selain itu Djayadi pun menambahkan, ada 66 persen masyarakat Indonesia yang percaya dan optimis akan kemampuan Jokowi memimpin.

Sementara itu hanya 18 hingga 19 persen masyarakat yang menyatakan kondisi ekonomi nasional dan ekonomi lebih buruk dari tahun lalu.

Tidak hanya puas dengan kemampuan pemimpin dan membuat ekonomi Indonesia lebih stabli, survei ini juga menunjukkan bahwa kepuasan masyarkat akan kebijakan pemerintah dalam sektor-sektor sosial-ekonomi dan keamanan dari kesehatan hingga pengendalian nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Debat Cawapres Bahas Pekerja, Pengusaha Prediksi Calon Ini Lebih Unggul

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat ketiga dalam rangka pemilihan presiden (Pilpres) 2019 pada Minggu 17 Maret 2019.

Namun debat kali ini hanya diikuti dua calon wakil presiden (cawapres) yaitu Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno. Dengan pembahasan antara lain soal pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.

Dari prediksi pengusaha, siapakah yang bakal lebih menguasai debat ini?

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Anton J Supit mengatakan, cawapres nomor urut 01 yaitu Ma'ruf Amin akan lebih menguasai materi.

Meski Ma'ruf Amin belum terjun dalam pemerintah secara langsung, pengalaman dari Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden akan menjadi modal untuk pasangan nomor urut 01 menawarkan programnya sesuai dengan tema debat.

"Mengamati dari statement-statement yang ada di media, saya melihat Pak Jokowi (kandidat nomor urut 01) lebih paham masalah dan realistis," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Menurut dia, masalah ketenagakerjaan ini tidak hanya bisa diselesaikan dengan program-program yang populis, namun harus realistis dan benar-benar bisa diterapkan.

"Sebab masalah employment tidak bisa digabungkan dengan populis yang hanya sekedar kampanye, tapi dalam kenyataan sulit atau tidak bisa dijalankan," jelas dia.

Sementara itu, Pengamat Ketenagakerjaan Timboel Siregar menyatakan, kedua kandidat cawapres tidak akan membahas hal-hal detail terkait dengan tema yang diangkat. Meski demikian, debat yang akan berlangsung diyakini tetap menarik untuk diikuti.

"Karena debatnya masih nanti, saya belum tahu siapa candidat yang lebih menguasai. Tapi menurut saya sih para cawapres tidak akan detail membahas materi-materi yang krusial di bidangnya. Mereka akan bahas secara umum saja," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini