Sukses

Pesan Sri Mulyani ke Penerima LPDP: Jangan Khianati Indonesia

Menkeu Sri Mulyani meminta seluruh alumni maupun peserta LPDP dapat berkontribusi besar terhadap pembangunan Indonesia ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali mengundang ratusan penerima beasiswa (awardee) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan. Acara yang mengusung tema "Kembali Untuk Negeri' ini merupakan wadah temu alumni dan awardee LPDP lintas angkatan.

Dalam sambutannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan kepada seluruh penerima beasiswa LPDP. Dia meminta, agar seluruh alumni maupun peserta dapat berkontribusi besar terhadap pembangunan Indonesia ke depan.

"Jadi, alumni pertama sampai terakhir merupakan mata rantai yang enggak terputus untuk menjaga NKRI. Jangan khianati RI. Terima kasih saja tidak cukup. Kalian harus memberi lebih banyak pada masyarakat. Lewat pemikiran, kerja keras, prestasi. Dan yang paling penting berikan hati Anda hanya untuk Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam sambutannya, Jumat (15/3/2019).

Sri Mulyani menyampaikan dana pendidikan yang mereka dapatkan lewat LPDP bersumber dari APBN. Di mana, dana tersebut merupakan investasi dana pendidikan abadi pendidikan yang sengaja digelontorkan untuk penguatan SDM.

"Ini juga merupakan tekad Presiden Joko Widodo untuk mengatasi kendala di sektor SDM," imbuhnya.

Kemudian, untuk membuktikan bentuk kecintaan terhadap Indonesia, di tengah sambutannya Sri Mulyani sempat bertanya kepada para peserta.

“Cinta enggak sama Indonesia?" tanya Sri Mulyani kepada seluruh peserta.

Kemudian, pernyataan Sri Mulyani ditanggapi berbagai jawaban dari para peserta. Lantas kemudian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu merespons kembali daripada jawaban para peserta.

"Kok (jawabannya) enggak kompak? Ngeselin,” katanya.

Pertanyaan tersebut menurut Sri Mulyani harus dijawab dengan jujur dan sungguh-sungguh. Sebab, menurutnya para penerima beasiswa LPDP merupakan garda terdepan dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.