Sukses

IHSG Bakal Menguat, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.35-6.418 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, pergerakan IHSG masih bersinyal negatif dengan menguji level support. IHSG diperkirakan konsolidasi mencoba menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

"IHSG akan menguji posisi support resistance di 6.350-6.418," ujar Lanjar dalam catatannya, seperti dikutip Selasa (12/3/2019).

Sebelumnya, Nafan menilai secara teknikal, IHSG kembali melemah menguji level support setelah memecah pergerakan rata-rata 50 harian.

"Indikator stochastic bergerak menuju ke area oversol dengan momentum RSI yang mulai jenuh," tutur dia.

Hal senada dikatakan Analis PT Indosurya Sekuritas William Suryawijaya.  IHSG berpeluang naik di kisaran 6.336-6.498.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLF).

Sedangkan Lanjar memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Medco Internasional Tbk (MEDC).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sektor Industri Dasar Bebani IHSG

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada awal pekan ini. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin 11 Maret 2019, IHSG melemah 16,63 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.366,43. Indeks saham LQ45 naik 0,04 persen ke posisi 995,41.

Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Sebanyak 240 saham melemah sehingga menekan IHSG. 165 saham menguat dan 129 diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.420,78 dan terendah 6.366,03.

Total frekuensi perdagangan saham 370.612 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 504,27 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat Rp 14.290.

Sebagian besar sektor saham tertekan dengan sektor saham industri dasar memimpin pelemahan terbesar sekitar 1,14 persen, sektor saham pertanian merosot 0,73 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,49 persen.

Sektor saham perdagangan menguat 0,26 persen, sektor saham aneka industri dan barang konsumsi menguat 0,20 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BALI naik 24,89 persen ke posisi 1.455 per saham, saham OCAP menguat 24,86 persen ke posisi 1.105 per saham, dan saham SRTG mendaki 20,05 persen ke posisi 4.490 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JAYA melemah 21,03 persen ke posisi 338 per saham, saham TCPI tergelincir 19,93 persen ke posisi 5.725 per saham, dan saham ENRG susut 12,66 persen ke posisi 69.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,97 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,47 persen, indeks saham Shanghai menguat 1,92 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,08 persen.

Sementara itu, indeks saham Thailand melemah 0,08 persen dan indeks saham Singapura turun 0,14 persen.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG