Sukses

Tiang Listrik Roboh yang Timpa KRL Bukan Milik PLN

PLN menegaskan tiang listrik roboh yang menimpa KRL Anjlok di Bogor bukan milik perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan tiang yang roboh akibat terseret KRL Bogor-Jatinrgara bukan milik perusahaan, melainkan milik pelanggan PT KAI GL Bogor yang merupakan pelanggan Tarif/Daya : T/3465 kVA.

"Kami informasikan bahwa tiang tersebut bukan milik PLN melainkan instalasi pelanggan yakni PT KAI GL Bogor," ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka, Minggu (10/3/2019).

Kendati begitu, PLN ikut menerjunkan tim teknis terdekat untuk memberikan bantuan dan memverifikasi tiang yang jatuh tersebut.

"Kami ikut prihatin atas peristiwa terseretnya tiang listrik commuter yang mengakibatkan tiang listrik roboh dan menimpa commuter line, kami harap tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," ujar I Made Suprateka.

Dia pun menginformasikan bahwa tiang listrik yang roboh tersebut tidak ada kaitannya dengan tiang listrik yang menyuplai masyarakat, sehingga dipastikan tidak ada pemadaman.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) sendiri merupakan pelanggan PLN TM (Tegangan Menengah) dimana PLN hanya suplai dari gardu PLN ke gardu KAI.

Selebihnya merupakan instalasi listrik yang ada digunakan untuk mengoperasikan commuter line dan bangunan menjadi milik pelanggan dalam hal ini KAI.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KRL Anjlok, Menhub: Kereta Tujuan Bogor Kembali Normal Besok

Menteri Perhubungan Budi Karya mengunjungi lokasi kejadian KRL anjlok di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat. Dia memastikan bahwa proses evakuasi badan KRL akan berlangsung secepatnya.

"Hari ini dipastikan evakuasi selesai, besok KRL tujuan stasiun bogor kembali normal," kata dia di lokasi, Minggu (10/3/2019). 

Dia menambahkan, saat ini alat berat untuk mengevakuasi gerbong KRL anjlok masih dalam perjalanan. Crane tersebut didatangkan dari Bandung, Jawa Barat.

"Dari bandung ke Bogor 3-4 jam perjalanan," kata Budi.

Sementara itu, korban luka akibat gerbong KRL anjlok terus bertambah. Para korban kini dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Hingga pukul 12.10 WIB tercatat jumlah korban luka akibat KRL anjlok mencapai 17 orang. 9 Orang di RS Salak Bogor dan 8 lainnya di pos kesehatan stasiun Bogor," ujar VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa dalam keterangannya, Minggu (10/3/2019).

Dia meminta masyarakat yang ingin mengetahui data korban, dapat mendatangi rumah sakit tersebut. Biaya perawatan korban luka akan ditanggung oleh PT KCI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini