Sukses

Wawancara Khusus Menteri PANRB: Nasib Gaji PNS hingga Lowongan CPNS 2019

Menteri PANRB Syafruddin blak-blakan mulai dari perekrutan PPPK, CPNS 2019 hingga gaji PNS.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan para Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain kenaikan gaji yang disesuaikan dengan kinerja, pemerintah juga memberikan Tunjangan Hari Raya(THR) dan gaji ke-13.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan, kesejahteraan para ASN saat ini sudah lebih baik jika dibandingkan dengan dulu. Peningkatan kesejahteraan tersebut berbanding lurus dengan kualitas para ASN.

Alasannya, setiap ASN akan dinilai sesuai dengan kinerja. "Jadi kalau di suatu unit kerja kinerjanya bagus. dalam nilai tertentu ada pendapatan yang ditingkatkan. Kalau dia turun, diturunkan juga pendapatannya," jelas dia dalam sesi wawancara khusus dengan Liputan6.com.

Dalam sesi ini, Menteri Syafruddin juga menjelaskan mengenai rencana perekrutan tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan juga Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019.

Seperti apa rencana tersebut? simak dalam wawancara berikut ini: 

Pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menaikkan gaji, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13. Apakah hal ini berbanding lurus dengan peningkatan kinerja ASN sendiri?

Jadi memang apa yang dilakukan negara dan timbal baliknya buat ASN, kita sesuai undang-undang ASN. ASN sesuai UU nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN terdiri dari dua, Pertama PNS, kedua PPPK. Jadi memang apa yang dilakukan ASN kita menilainya berdasarkan kinerja. Jadi kalau kinerjanya bagus, salary dan tunjangan akan disesuaikan. Ada evaluasi per bulan, menyangkut masalah jabatan dan tunjangankinerja (tukin). Jadi ada timbal balik, tidak memukul rata, tidak. Disesuaikan dengan kondisi kinerja dia.

Bagaimana kinerja ASN di Indonesia jika dibandingkan dengan negara ASEAN lain?

Tahun ke tahun semakin bagus, kita evaluasi terus. Ada reward and punishment. Kementerian PANRB juga melakukan banyak penilaian tahunan. Ada namanya SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah), kemudian ada zona integritas. Lalu ada penilaian publik. Jadi semua penilaian-penilaian itu berorientasi kepada penilaian kinerja sekaligus penghasilan.

Jadi kalau di suatu unit kerja kinerjanya bagus - ada klasifikasi nilainya- dalam nilai tertentu ada pendapatan yang ditingkatkan. Kalau dia turun, diturunkan juga pendapatannya. Jadi sudah mengarah ke obyektivitas. Tapi diakui, belum begitu sempurna dan menyeluruh. Tapi arahnya sudah menuju ke sana.

Penilaian kepada ASN ini dilakukan kapan aja?

Evaluasi kinerja tiap bulan. Baik pemerintah pusat, provinsi, daerah. Di sana yang menilai aparat pengawas internal (Apin). Secara nasional dinilai oleh kita (Kementerian PANRB), bersama aparat internal dan pengawas eksternal yaitu Ombudsman. sekaligus pengawas independen yang terdiri dari 18 perguruan tinggi. Kita berikan penilaian di sana. Saya baru saja kembali memberikan award di tiga tempat, Bandung, Banjarmasin dan Makassar.

Apakah saat ini ASN masih menjadi pekerjaan idaman mengingat saat ini sudah banyak perusahaan swasta yang memberikan penghasilan yang lebih besar? 

Sejahtera, karena standar gaji lebih tinggi dari dulu, sekarang ada tunjangan kinerja juga. Di kementerian dan lembaga mayoritas sudah 70 persen, bahkan ada yang 100 persen. Jadi tergantung penilaian. Jadi akan berbeda dengan dulu. Dulu enggak ada tunjangan kinerja, sekarang sudah ada.

 

THR PNS untuk tahun 2019 ini diperkirakan cair kapan?

Itu di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), bukan domain kita. Untuk THR yang pasti pada Lebaran, kan Tunjangan Hari Raya.

Apakah ASN dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mendapat tunjangan yang sama?

Hampir sama, cuman beda di pensiun aja. PPPK itu tidak seperti ASN, tapi dapat tunjangan hari tua. Dia bisa dapat pensiun asalkan masuk asuransi Taspen. Jadi Taspen yang bakal menanggulangi.

Simak wawancara lengkapnya di sini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Di Indonesia, satu ASN bisa melayani berapa penduduk? Apakah jumlah tersebut sudah efektif?

Sekarang (ASN) ada 4,3 juta orang. Penduduk 256 juta orang. Sekarang kami sudah berorientasi pada kualitas. Saya rasa sekarang komposisinya sudah cukup kalau berorientasi pada kualitas. Kalau orientasi pada kuantitas, itu enggak akan cukup. Kenapa kualitas? Jadi kami bisa menseleksi SDM yang berkualitas. Yang kedua, zaman revolusi industri, zaman digital, semua sudah serba efektif dan efisien dengan teknologi canggih. Jadi saya rasa sudah cukup komposisi ASN.

Apakah komposisi ASN di daerah sudah mencukupi?

Masih belum, ada beberapa daerah yang sulit secara lokasi. Kayak Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, daerah yang jangkauannya luas di pedalaman. Tapi kalau di Jawa dan Sumatera sudah. Kira-kira 80 persen sudah cukup memadai. Oleh karenanya kami akan selesaikan dalam waktu dekat penyebaran ASN bisa melayani masyarakat sampai ke pelosok ujung.

Pemerintah berencana mengubah skema gaji ASN, bagaimana perkembangan rencana tersebut?

Masih dalam pembahasan dengan Kemenkeu dan Pemerintah Daerah (pemda). Karena sistem penggajian itu tidak hanya terfokus di pusat, tapi juga mempertimbangkan APBD. Skemanya sedang dibahas, supaya komprehensif dan memayungi seluruh kementerian dan lembaga, Pemerintah provinsi dan Pemda. Jadi di Kemenkeu, pemprov, Kemendagri, masih dibahas. Tapi niatannya masih ke arah sana.

Rencananya kapan akan dirilis?

Masih perlu waktu.

Bagaimana dengan program rumah murah untuk ASN?

Itu domainnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementerian PANRB berterimakasih kepada Kementerian PUPR. Tapi ada juga Taspen, kemudian bank, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang mendukung semua. kami sebagai pembina atau bagian dari ASN mengucapkan terimakasih, karena itu bagian dari kesejahteraan.

Lokasi dan persyaratan?

Semua masih berjalan dan akan dikebut dalam waktu sesingkat mungkin. Bukan cuman ASN, tapi TNI dan polri juga.

3 dari 4 halaman

Untuk PPPK, Anda yakin bisa ganti tenaga honorer?

Kenyataannya memang begitu. Kami baru selesaikan rekrutmen PPPK pada minggu. Kami akan merekrut 250 ribu orang dibagi dalam dua tahap seleksi. Untuk pertama 150 ribu orang untuk PPPK dan kedua 100 ribu untuk CPNS. Waktunya nanti sudah ditetapkan. Untuk PPPK, sudah kami laksanakan bulan ini.

Kemarin pendaftar cukup besar, sekitar 72 ribu orang untuk PPPK, yang terdiri dari guru honorer sekitar 50 ribu orang lebih. Sisanya sekitar 22 ribu orang terdiri dari penyuluh pertanian, tenaga pendidikan, dosen dari perguruan tinggi negeri terutama yang baru. Kemarin sudah selesai, dan skemanya sudah dinyatakan lulus.

Untuk pendaftar sampai dengan 72 ribu orang, berarti di bawah target Kementerian PANRB?

Kami tidak menargetkan harus sekian. Kami akan menyelesaikan karena masih ada gelombang berikutnya. Ini setengahnya. Gelombang kedua untuk mencukupi 150 ribu orang.

Apakah minat tenaga honorer untuk menjadi PPPK sangat tinggi?

Tinggi sekali, dari honorer jadi ASN. Cuma memang pemerintah pusat, daerah dan Kemenkeu mempertimbangkan tentu masalah keuangan. Jadi untuk rekrutmen tahun ini tentu juga penggajiannya akan simultan antar Pemda, APBN dan APBD. Itu skema gajinya harus dipertimbangkan.

Untuk rekrutmen PPPK Tahap II sudah siap?

Sudah. Nanti dirapatkan kembali. Soalnya bukan cuman honorer, tapi juga untuk umum kayak diaspora, profesional. Karena PPPK tidak membatasi umur. Bahkan setahun sebelum pensiun masih bisa.

Formasinya berapa?

 

Kita akan buka umum saja untuk diaspora, supaya kita bisa nambah kualitas SDM Indonesia. Jadi harus dari dua sumber, dari diaspora, yang sudah mengabdi lama di negara orang, kita akan himbau untuk kembali ke Indonesia.

 

Para profesional yang bekerja di swasta dan ingin beri pengabdian bagi negara dan bangsa, ini kan nuansa kebatinan perlu juga diperhatikan.

PPPK akan dibuka tiap tahun?

Pasti tiap tahun, karena ASN bakal tiap tahun.

 

4 dari 4 halaman

Pada CPNS 2018, beberapa Pemda ada yang mengalami ketelatan. CPNS 2017 juga mundur. Ada evaluasi apa aja?

Pada CPNS 2018, beberapa Pemda ada yang mengalami ketelatan. CPNS 2017 juga mundur. Ada evaluasi apa aja?

Memang mundur, karena sepanjang sejarah republik ini, penerimaan CPNS 2018 lalu itu yang terbesar. Yang mendaftar sampai 5 juta orang melalui akun, yang lolos administrasi 3 juta orang. Jadi waktu perlu ditambah, kalau enggak ditambah enggak akan sempurna.

Ada beberapa daerah yang ditunda karena letak geografis dan bencana. Seperti Papua Barat karena latar belakang geografis. Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tenggah (Sulteng), mengalami bencana jadi tidak kita ikutkan.

Jadi pembukaan CPNS 2019 untuk yang tertunda saja?

Iya, untuk 2018, bukan 2019.

Itu kapan?

Pertengahan bulan ini.

Sudah siap?

Sudah. Masyarakat kan butuh recovery mental. Sekarang sudah siap mentalnya, pemikiran sudah normal.

Dalam pelaksanaan tes ada keringanan tidak?

Ada, terkait kondisi. Rekrutmennya mungkin dari teknologi. Tetapi untuk passing grade-in sama dengan yang umum.

Pesan khusus bagi masyarakat yang ingin jadi ASN?

Masyarakat Indonesia butuh SDM yang berkualitas untuk bersaing sama negara lain. Bukan saatnya lagi kita berpangku tangan, mari berjuang. Oleh karena itu saya mengajak kepada semua anak bangsa, khususnya profesional, untuk ikut bersama-sama membangun bangsa ini sebagai ASN, PNS dan PPPK. Begitu juga dengan kawan2 di luar, kita ini dibesarkan dan dilahirkan dari Tanah Air Indonesia. Saya mengajak untuk mengabdi dan memberi warna kepada bangsa, sehingga bangsa dihargai oleh negara lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.