Sukses

5 Pertanyaan Menjebak saat Wawancara Kerja dan Trik Menjawabnya

Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali membuat konsentrasi buyar. Simak tips menjawabnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kita semua tidak pernah benar-benar siap dengan wawancara kerja. Pewawancara, entah itu HRD atau User pasti akan menanyakan hal-hal di luar ekspektasi.

Pertanyaan yang diajukan biasanya 'menjebak' dan berbelit untuk mengetes konsistensi Anda. Namun, kadang Anda justru dibuat bingung dengan konteks dan tidak bisa menjawab dengan baik.

Berikut adalah tujuh contoh pertanyaan wawancara kerja yang paling menjengkelkan dan paling sering ditanyakan lengkap dengan tips tentang bagaimana menjawabnya dengan mudah dan cerdas, dikutip dari Cosmopolitan:

1. "Apa kelemahan terbesar Anda?

"Maksudnya: "Seberapa besar Anda mengenali diri sendiri?"

Tips: Jangan pernah mengatakan, "Saya tidak memiliki kelemahan." Sebaliknya, Anda bisa mencoba tes kepribadian online untuk mengetahui kelemahan Anda. Jangan lupa untuk menyertakan solusinya.

Cara menjawab: Diskusikan hasil profil Anda (dari penilaian kepribadian) dengan pewawancara kerja. Dalam jawaban Anda, jelaskan bagaimana Anda berupaya meningkatkan diri berdasarkan pribadi tersebut.

Pendekatan ini juga berlaku untuk pertanyaan tentang kekuatan Anda, memberi Anda kesempatan untuk mengeluarkan apa yang ada di dalam diri sebenarnya tanpa terdengar seperti seorang pembual.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Apa hal yang dibenci dari atasan Anda?

Maksudnya: “Apakah Anda tipe pendrama atau bisa menangani konflik dengan atasan? “

Tips: Pertama, tidak ada atasan yang sempurna, pasti ada hal yang tidak disukai. Kedua, jangan pernah menghina atasan Anda sebelumnya jika Anda tidak mau menghancurkan kesempatan karier saat ini.

Cara menjawab: Jawaban yang baik harus kritis (namun adil), bisa tentang bagaimana atasan membuat pekerjaan sedikit lebih menantang dan bagaimana Anda berusaha menemukan solusi.

Sebagai contoh, "Ada sedikit perbedaan opini antara kami tentang sistem absensi kantor, tapi kami memutuskan untuk menggunakan sistem fingerprint agar seluruh kehadiran tercatat dan selalu mengeceknya seminggu sekali."

3. "Apakah Anda berencana memiliki anak atau menikah?"

Maksudnya: ”Berapa banyak waktu Anda bekerja?“

Tips: Pertanyaan ini bukan hanya menyebalkan, tapi kadang dianggap ilegal saat ditanyakan dalam wawancara kerja. Meski Anda merasa wajar, tapi sebaiknya jangan jawab pertanyaan ini dan alihkan pembicaraan, tapi tetap dalam satu topik.

Cara menjawab: Jika Anda memilih untuk menjawab, jawablah dengan jujur ​​dan dan apa adanya. Jika Anda memilih untuk tidak menjawab, putar pembicaraan dengan mengatakan sesuatu yang singkat dan jelas, seperti "sekarang, saya sedang fokus mengembangkan karier" atau "saat ini, saya ingin mengejar gelar master di waktu luang saya."

 

3 dari 3 halaman

4. Berapa gaji yang Anda inginkan?

Maksudnya: "Seberapa baik Anda mengenal pekerjaan Anda sendiri?"

Tips: Jangan mendasarkan ekspektasi gaji pada apa yang menurut Anda layak. Jangan mengira-ngira bahwa Rp 7 juta adalah gaji yang pas untuk Anda, misalnya. Gunakan fakta di internet dan portal informasi lainnya.

Cara menjawab: Alih-alih mencoba "memberi harga" pada diri Anda, carilah gaji pekerjaan yang sebanding. Anda bisa memanfaatkan data dari panduan gaji perusahaan rekrutmen atau situs web seperti Glassdoor.

Selalu jawab pertanyaan dengan data, contohnya: "Berdasarkan penelitian saya, posisi yang sebanding dengan kandidat dengan latar belakang yang serupa bergaji Rp 7 hingga Rp 10 juta. Saya ingin dibayar di antara angka itu."

5. "Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?"

Maksudnya: "Bisakah Anda membuktikan bahwa Anda cocok bekerja di sini?"

Tips: Jangan pernah membandingkan diri Anda dengan kandidat lain. Fokus pada kekuatan Anda dan bagaimana Anda bisa membawa tim menjadi lebih kuat dan lebih baik.

Cara menjawab: Bicaralah tentang bagaimana kontribusi Anda, bagaimana serasinya tujuan pribadi Anda dengan organisasi dan bagaimana keterampilan dan atribut pribadi cocok dengan profil pekerjaan dan dinamika tim.

Hal ini juga bisa jadi kesempatan bagus untuk menilai kepribadian Anda. Katakan "Pengalaman saya selama 10 tahun menjadi staf akan membantu mempermudah pekerjaan karena saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini