Sukses

Kadin Akui Marketplace Berikan Akses Pasar Besar buat UKM

Saat ini sudah banyak sekali para UMKM yang memanfaatkan keunggulan pemasaran melalui internet dan digital.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Rosan P Roeslani, mengungkapkan jika keberadaan marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia menjadi penting di tengah perkembangan teknologi saat ini. Sebab, kehadirannya mendongkrak sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Terutama keberadaan marketplace ini mereka bisa memberikan akses pasar yang sangat luar biasa kepada UKM kita," kata Rosan dalam acara Kadin Enterpreneurship Forum 2018, di Satoo Garden, Shangri-La Hotel Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Rosan mengatakan, saat ini sudah banyak sekali para UMKM yang memanfaatkan keunggulan pemasaran melalui internet dan digital. Mereka juga memanfaatkan keberadaan sejumlah e-commerce atau pasar digital yang menawarkan tempat promosi dan pemasaran.

"Yang di masa lampau mungkin tidak menpunyai akses pasar yang begitu terbuka. Ini sangat bisa menjangkau tidak hanya Indonesia tapi juga bisa menjangkau di seluruh dunia," kata Rosan.

Sebelumnya, Rosan memproyeksikan bahwa pada 2025 Indonesia berpotensi memiliki pasar ekonomi digital hingga mencapai sekitar Rp 2.000 triliun. Sementara, untuk pasar Asia pada 2025 mencapai USD 240 miliar atau sekitar Rp 3.480 triliun (kurs Rp 14.500).

"Kalau kita lihat dari angka angka itu Indonesia menjadi leader Asia Tenggara," katanya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suntikan Asing di 2 Sektor Ini Jadi Penyelamat Investasi RI

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong menyebutkan, investasi asing ke unicorn menyelamatkan iklim investasi asing di Indonesia keseluruhan.

"Kalau bukan karena investasi dan arus modal yang deras masuk ke dalam unicorn  juga banyak ke start up lainya maka investasi internasional turun, bukan naik," kata Thomas dalam sebuah acara diskusi di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Dia mengungkapkan, arus modal masuk ke ekonomi digital berasal dari dua sektor yang menyelamatkan investasi internasional menjadi naik. Pertama, e-commerce. Kedua adalah smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian logam.

"Jadi, saya tentunya terima kasih atas tren ini. Kalau bukan karena investasi dan arus modal deras yang masuk ke dalam unicorn dan juga ekonomi digital, investasi global itu malah turun loh," ujar dia.

Dia melanjutkan, investasi untuk unicorn menjadi sorotan sebab memiliki valuasi cukup besar. Selain itu, unicorn juga dinilai sangat membantu dalam mengembangkan roda perekonomian masyarakat.

Banyak kemudahan yang ditawarkan dan dinikmati oleh masyarkat luas dengan kehadiran unicorn tersebut.

"Saya ini selalu mengingatkan, kita harus melihat, tak hanya kuantitas investasi, tapi juga kualitas investasi. Kita kejar target, kita harapkan nilai besar. Tapi juga berkualitas tinggi," ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.