Sukses

Sirkuit MotoGP Bakal Tarik Banyak Wisatawan ke Mandalika

ITDC akan memulai pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Oktober 2019.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC akan memulai pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Oktober 2019.

Keberadaan sirkuit ini akan menarik banyak wisatawan ke Indonesia, khususnya Mandalika. Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, Abdulbar M Mansoer mengatakan, untuk satu kali balapan, membutuhkan waktu minimal empat hari untuk tahap kualifikasi hingga balapan. Untuk satu hari saja biasanya akan ada 100 ribu orang yang akan hadir.

"Untuk 1 race butuh 4 hari, harus kualifikasi, ada Moto2. Setiap hari 100 ribu, yang hari terakhir (saat balapan) lebih dari 150 ribu (datang). Jadi satu race mungkin bisa 300 ribu orang," ujar dia di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Selain MotoGP, akan ada balap motor lain yang akan diselenggarakan di Mandalika. Salah satunya Superbike yang juga dikelola oleh Dorna.

‎"Jadi di tahun pertama akan ada 2 race (MotoGP dan Superbike). MotoGP bisa 300 ribu orang, Superbike 150 ribu orang. ‎Yang lain (balap) bisa 25 ribu orang," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sirkuit MotoGP di Mandalika Akan Beroperasi 2021

Sebelumnya, penandatanganan LUDA induk ini menjadi awal dari realisasi rencana investasi VCGP di the Mandalika yang akan membangun distrik hiburan dan olahraga terpadu di the Mandalika, termasuk kompleks sirkuit jalan raya (street race circuit) Mandalika.

VCGP adalah anak usaha Vinci, sebuah perusahaan berskala global asal Prancis yang bergerak di bidang desain, pembiayaan, pembangunan, dan operasional proyek-proyek infrastruktur dan fasilitas besar di seluruh dunia. 

Saat ini, Vinci memiliki jumlah pekerja lebih dari 195.000 orang yang tersebar di 100 negara. Kerja sama ITDC dengan VCGP menandai masuknya Vinci Construction ke Indonesia untuk sebuah proyek dengan nilai investasi yang besar.

"Penandatanganan Master LUDA untuk distrik seluas 131 ha berikut street race circuit Mandalika ini akan membawa investasi (FDI) sebesar USD 1 miliar atau Rp 14,5 triliun (1 US$ = Rp 14.500,-) dalam kurun waktu kurang lebih 15 tahun ke depan," ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dalam keterangan tertulis, Kamis 9 Agustus 2018.

"Investasi VCGP ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap prospek pengembangan the Mandalika sekaligus sebagai bukti bahwa iklim investasi di Indonesia menarik bagi investor asing," ujar dia.

Berdasarkan kesepakatan yang tertuang dalam LUDA ini, pembangunan distrik hiburan dan olahraga terpadu ini akan dimulai paling lambat akhir 2018, dengan dimulainya pembangunan Shaza Resort dan Hotel Mysk sebagai proyek pertama. 

Kedua hotel, yang merupakan hotel syariah bintang lima dan empat yang dioperasikan oleh Shaza Hotels, diharapkan dapat mulai beroperasi pada akhir 2020 dengan menyediakan 400 kamar.

Distrik hiburan dan olahraga terpadu yang dibangun oleh VCGP akan menjadi salah satu diferensiasi yang dikembangkan ITDC untuk kawasan pariwisata the Mandalika. 

Selain street race circuit Mandalika, distrik hiburan dan olahraga ini akan mencakup 10 hotel dengan kapasitas sekitar 2.500-an kamar, COEX (Convention – Exhibition) Building, rumah sakit dan water park berstandar internasional. 

Street race circuit Mandalika yang dibangun dengan standar FIM and FIA ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2021. Kemudian dicanangkan dapat menjadi tuan rumah kejuaraan balap dunia. Saat ini ITDC telah menandatangani LUDA untuk tujuh hotel di the Mandalika. Tiga hotel di antaranya sedang dalam proses pembangunan.

Diharapkan pada 2018 ini semua hotel yang sudah berkomitmen dapat mulai proses pembangunan, sehingga dapat mulai selesai pada 2020.

"Kami optimistis pembangunan proyek the Mandalika akan membawa multiplier effect yang sangat besar dalam mendorong perekonomian, sekaligus membantu pencapaian target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah," pungkas Abdulbar. (Yas)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.