Sukses

TKN: Pemimpin Negara Harus Tahu Data

Aria Bima menuturkan, seorang calon pemimpin negara memang wajib mengetahui data dasar yang menyangkut negara serta hajat hidup orang banyak.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima mengungkapkan, Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) telah menunjukkan kepada publik, dirinya merupakan contoh pemimpin yang bisa menguasai data besar negara di luar kepala.

Pernyataan ini dilontarkannya setelah Jokowi banyak membicarakan data tanpa membawa buku hafalan dalam sesi debat capres kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 17 Februari 2019 semalam.

"Jokowi enggak terlalu menyampaikan data yang terlalu detail. Tapi ada kata kunci data yang harus dimiliki seorang pemimpin, dan mengetahui data yang harus di luar kepala," ungkap dia, seperti ditulis Senin (18/2/2019).

Dia menuturkan, seorang calon pemimpin negara memang wajib mengetahui data dasar yang menyangkut negara serta hajat hidup orang banyak.

"Saya kira data-data makro, data-data kebutuhan pangan, data-data defisit, berapa sebenarnya luasan lahan, itu sangat harus diketahui. Selama data itu berskala makro dan besar, bukan data-data mikro dan detail," tutur dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sementara itu, ia juga tak memusingkan tindak capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang turut membawa buku pegangan ke atas panggung debat. Sebab, lanjutnya, membicarakan data memang harus punya pegangan yang tepat.

"Semua boleh bawah buku, karena ini debat pemimpin, bukan cerdas cermat. Kalau itu merupakan hal yang perlu mendapat dukungan data, data enggak bisa dihafal, harus dibaca, dibuka," ujar dia.

"Kalau berkaitan data jadi sesuatu yang tidak musti dihafal. Jadi saya kira kalau Prabowo bawa buku, selama berkaitan dengan konteks debat ini dan sesuatu yang perlu disampaikan dan tidak bisa dihafal, ya monggo-monggo saja," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.