Sukses

Jokowi: Petani Perlu Dikenalkan Marketplace Agar Tak Tertinggal

Presiden Jokowi menyebutkan selain pembangunan infrastruktur secara fisik, infrastruktur digital juga perlu ditingkatkan guna menyokong pertumbuhan revolusi industri 4.0.

Liputan6.com, Jakarta Dua calon presiden (Capres) Joko Widodo dan Prabowo Subianto kali ini diuji terkait seberapa jauh fokus pada pembangunan infrastruktur nasional.

Seperti diketahui, tema debat kali ini adalah terkait energi dan pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan Infrastuktur.

Presiden Jokowi menyebutkan selain pembangunan infrastruktur secara fisik, infrastruktur digital juga perlu ditingkatkan guna menyokong pertumbuhan revolusi industri 4.0.

"Revousi 4.0 kita tahu kecepatan big data. Bangsa kita menuju revolusi industri 4.0, sebagai contoh petani perlu dikenalkan marketplace sehingga mereka bisa jualan secara online sehingga hubungan antara petani dan konsumen semakin dekat menyiapkan usaha-usaha kecil, super mikro," ujarnya di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Dia menambahkan, pemerintah telah sukses membangun infrastruktur yang tersebar merata dari Indonesia barat hingga Indonesia timur.

"Palapa Ring sudah bangun Indonesia bagian barat semuanya hampir sudah 100 persen, juga sistem 4G hampir 74 persen kabupaten kota. Tahun ini kita targetkan akan selesai," jelas dia.

Dia menyebutkan, pembangunan infrastruktur digital akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

"Kita sudah tersambung broadband Indonesi bagian barat 100 persen, Indonesia tengah hingga Indonesia timur sudah 90 persen, akan kita selesaikan pada tahun ini. Inilah pentingnya infrastruktur digital selain infrastruktur SDM," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Debat Capres Kedua, Jokowi: Terima Kasih Petani

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kerja keras petani jagung untuk memproduksi jagung. Hal ini seiring impor jagung yang menurun.

Dalam paparannya, Jokowi menuturkan, kalau  Indonesia masih impor jagung 3,5 juta ton pada 2014. Kemudian impor jagung ton ini menurun menjadi 180 ribu ton pada 2018.

"Terima kasih kepada petani, jagung 2014 kita masih impor 3,5 jtua ton jagung. 2018, 180 ribu ton jagung, ada produksi 3,3 juta ton yang telah dilakukan petani ini lompatan besar,” ujar Jokowi, Minggu (17/2/2019).

Jokowi menyatakan, pihaknya ingin ketersediaan, stok pangan dan kestabilan terus terjaga.

Jokowi menuturkan, pihaknya menyatakan selama tiga tahun dana desa telah digelontorkan sebanyak Rp 187 triliun. Dari dana desa tersebut telah dibangun jalan-jalan di desa mencapai 191 ribu km. “Jalan yang bermanfaat bagi petani 58 ribu unit irigasi yang dibangun dari dana desa,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.