Sukses

Prabowo Siapkan Kejutan di Debat Capres Kedua, Apa Itu?

Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Simanjuntak menuturkan, Prabowo akan menyampaikan banyak kejutan saat sesi debat capres nanti

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan, Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Prabowo Subianto akan memberikan kejutan pada sesi debat capres kedua malam ini.

Ia menuturkan, Prabowo akan tampil sangat santai serta bakal datang sembari menawarkan solusi perubahan yang baru.

"Yang jelas Prabowo datang ke debat ini tanpa beban. Justru beliau datang dengan harapan baru, perubahan baru," sebutnya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Sementara Jokowi, dia menilai, justru bakal menampuk banyak beban lantaran belum bisa mewujudkan banyak janjinya kepada masyarakat saat sesi Pilpres 2014 lalu.

"Sedangkan kita tahu pak Jokowi dulu datang dengan beban yang sangat berat karena janji-janji politik 4 tahun lalu yang tidak pernah dipenuhi. Misalnya masalah pangan, tidak impor, dan sebagainya," tutur dia.

Dia mengatakan, Prabowo akan menyampaikan banyak kejutan saat sesi debat capres nanti. Namun begitu, ia masih merahasiakan bentuk kejutan seperti apa yang bakal capres nomor urut 02 itu lontarkan.

"Kejutannya yang jelas pak Prabowo akan menawarkan solusi-solusu yang tidak pernah dilakukan oleh pak Jokowi. Itu surprise yang luar biasa pastinya," serunya.

"Misalnya adalah yang enggak pernah dilakukan pak Jokowi. Nanti kita lihat di debat," dia menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengusaha: Debat Capres Bukan Ajang Saling Serang tapi Adu Terobosan

Sebelumnya, kedua kandidat calon presiden (capres) akan saling beradu program terkait masalah energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup pada malam ini.

Dalam debat nanti, para pengusaha berharap agar kedua capres akan mengemukakan visi dan misi jangka pendeknya dan jangka panjangnya secara konkret. Bukan hanya sekedar saling serang dan beradu argumen.

"Tentu kami dari pengusaha lebih melihat ke depannya seperti apa. Dari sisi energi, apa yang akan difokuskan oleh pemerintah dan bagaimana korelasinya dengan peluang investasi di bidang sumber daya alam yang ada," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu 17 Februari 2019.

Kemudian dari sisi kebijakan pangan, lanjut Shinta, pengusaha ingin melihat adanya terobosan yang dilakukan sehingga Indonesia tidak hanya menjadi negara pengimpor komoditas pangan, melainkan menjadi negara pengekspor.

"Minimal mampu memenuhi kebutuhan pokok sendiri dan memadukannya dengan potensi investasi jangka pendek dan jangka panjang," ungkap dia.

Kebijakan di bidang lingkungan hidup, kata Shinta, juga tidak kalah penting. Sebab, keberlanjutan bangsa dan negara sangat didukung oleh daya dukung lingkungan.

"Nah, konsepnya gimana? bagaimana menciptakan keseimbangan antara investasi dan lingkungan dan bagaimana memperbaiki yang telah rusak. Negara akan berperan seperti apa? Bagaimana apresiasi pemerintah kepada perusahaan atau orang yang telah membantu dan mendukung pembangunan  yang berkelanjutan," jelas dia.

Sementara untuk infrastruktur, dalam debat tidak tidak perlu membahas apa yang telah terjadi. Shinta berharap, kedua kandidat tidak berdebat soal perlu tidaknya membangun jalan tol.

"Ke depan bagaimana? apa fokus infrastruktur untuk mendukung seluruh kehidupan bangsa, energi, pangan, SDA, lingkungan dan lainnya. Jangan sampai infrastruktur menguntungkan salah satu sisi saja, baik untuk investasi tapi tidak baik dari sisi lingkungan. Itu tidak boleh. begitu pula sebaliknya. Ini yang ingin kita dengar," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.