Sukses

Bantah Prabowo, Menko Darmin Sebut Harga Beras di Jepang Lebih Mahal

Calon Presiden nomor 02, Prabowo Subianto menyebut bahwa harga beras dan daging ayam di Indonesia menjadi tertinggi di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution angkat suara mengenai pernyataan calon Presiden nomor 02, Prabowo Subianto yang menyebut harga beras dan daging di Indonesia tertinggi di dunia. Menurutnya, harga beras di Jepang lebih mahal jika dibandingkan Indonesia.

"Coba aja beli di Jepang kalau enggak harganya 2 kali, 3 kali lipat dari kita," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Darmin melanjutkan, harga beras seharusnya tidak dibandingkan secara internasional. Sebab, ada beberapa negara yang merupakan negara penghasil beras sehingga menjual beras dengan murah untuk tujuan ekspor.

"Tapi kalau perdagangan internasional memang Thailand murah tapi itu ada di internasionalnya," jelasnya.

Sebelumnya, Calon Presiden nomor 02, Prabowo Subianto menyebut bahwa harga beras dan daging ayam di Indonesia menjadi tertinggi di dunia. Oleh sebab itu, apabila nantinya terpilih memimpin Indonesia, dia berjanji akan memperbaiki kondisi tersebut.

"Kami akan berjuang untuk perbaiki keadaan ini segera. Kalau begini terus mustahil Indonesia bisa bangkit. Di mana keadaan sekarang seperti beras dan daging ayam tertinggi di dunia," kata Prabowo Subianto pada Kamis 14 Februari 2019.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengamankan Kekayaan Negara

nantinya bila masyarakat mempercayakan menjadi Presiden, dia akan segera mengamankan kekayaan yang dimiliki bangsa. "Di mana segala bentuk hasil kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri akan kami cegah. Tak kami biarkan kondisi seperti ini, karena kami cinta Indonesia," jelasnya.

Dia menegaskan, kondisi saat ini banyak terjadi kebocoran kekayaan negara. Sehingga kekayaan yang seharusnya dinikmati masyarakat, begitu sebaliknya rakyat hanya menerima sisa yakni berupa upah minimum.

"Kalau tiap tahun kekayaan mengalir keluar terus ya berakhir ambruk. Karena itu kita tidak ada uang di Indonesia, gaji selalu kecil, pekerjaan selalu tidak ada," ujarnya.

Maka dari itu, Indonesia mempunyai kekayaan berkat dari amanat dan warisan para pendiri bangsa zaman dahulu.

"Saya katakan bisa. Kita punya kekayaan yang masih banyak, tapi harus segera kita amankan. Kita amankan dengan kita laksanakan amanat, warisan nenek moyang kita. Terutamanya pendiri-pendiri bangsa kita. Mereka begitu arif, begitu cemerlang, begitu pengalaman. Bung Karno, bung Hatta, Bung Syahrir. Tokoh-tokoh seperti Wahid Hasyim, tokoh-tokoh bangsa kita semuanya," katanya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.