Sukses

Tingkatkan Ekspor Baja dan CPO, Indonesia Gandeng Eurasia

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani komitmen perjanjian dagang atau Memorandum of Cooperation (MoC) dengan Eurasia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani komitmen perjanjian dagang atau Memorandum of Cooperation (MoC) dengan negara Eurasia.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, secara resmi penandatangan MoC dengan Eurasia akan dilakukan pada bisnis forum pada tahun ini.

Kedua belah pihak setuju melakukan MoC terlebih dahulu sebagai langkah peningkatan perdagangan masing-masing negara.

"Jadi Eurasia memang ada prosedur khusus bahwa tidak bisa langsung adjust joint feasibility study. Mereka sepakat standarnya adalah lewat MoC ini. Pada dasarnya adalah bagaimana meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Eurasia, maka tidak ada masalah bagi kami jika bentuknya MoC ini," ujarnya di Gedung Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).

Selain meningkatkan perdagangan dan investasi, kerja sama dengan Eurasia juga bertujuan meningkatkan ekspor RI seperti produk-produk jadi yaitu baja dan juga komoditas lain selain minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yakni kopi dan karet ke negara tersebut.

"Setidaknya dalam 5 tahun kita berharap bisa meningkatkan dua kali lipat perdagangan Indonesia. Kita juga bakal dorong ekspor furniture dan tekstil serta footwear," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tukar Komoditas

Sementara itu, Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia atau Eurasian Economi Comissiob (EEC) Tatyana Valovaya menjelaskan, kerja sama (joint ministerial statement) dengan Indonesia ialah upaya kedua belah pihak untuk bertukar komoditas antar masing-masing negara.

"Kami telah berdiskusi cukup dalam terkait (MoC) ini. Kami berharap MoC ini bisa meningkatkan perekonomian Indonesia sekaligus mengembangkan kerja sama ekonomi kita," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.