Sukses

Debat Capres Jokowi vs Prabowo, Ini Prediksi Analis Moody's

Debat pilpres kedua tentang ekonomi akan penting bagi Jokowi.

Liputan6.com, Singapura - - Debat pilpres 2019 kedua pada Minggu (17/2/2019) akan membahas topik ekonomi. Tim Kampanye Nasional (TKN) menilai Presiden Jokowi akan lebih unggul karena pembangunan infrastruktur menjadi andalan pemerintahannya.

Ketika ditanya mengenai debat pilpres kedua, analis asing menyatakan bahwa performa ekonomi akan menjadi hal penting dalam prosesi pemilu, terutama bagi Presiden Jokowi.

"Performa ekonomi cenderung menjadi program penting pemilu, dengan Jokowi menjanjikan hasil pertumbuhan," jelas Anushka Shah, Vice President Senior Analyst Moody's Investors Service di Singapura ketika dihubungi Liputan6.com.

Kedua calon presiden juga sama-sama memberikan janji populis. Pada debat pertama, Prabowo ingin menaikkan gaji PNS dan belakangan Jokowi melakukan hal serupa dengan menyetarakan gaji perangkat desa.

Anushka menilai, janji-janji demikian akan memberikan pengaruh implisit dan eksplisit pada kebijakan fiskal. Selain itu, dia percaya kedua calon akan kompak memakai isu nasionalisme sumber daya alam. 

"Sentimen tersebut sama-sama disukai kedua kandidat," jelasnya.

Berbicara infrastruktur yang menjadi andalan Jokowi, analis lain menyebut akan ada kelesuan di sektor properti, baik itu dari segi pembeli maupun pengembang. Penyebabnya adalah ketidakpastian seputar kebijakan.

"Kami memperkirakan penjualan properti akan lesu karena, pertama, pengembang cenderung memperlambat atau menahan peluncuran-peluncuran proyek baru pada periode ini," ujar Jacintha Poh, Vice President Senior Credit Officer Moody's Investors Service.

"Kedua, pembeli cenderung mengadopsi pendekatan wait-and-see karena kemungkinan ada ketidakpastian di seputar kebijakan," jelas Jacintha. 

Tim Jokowi pun percaya diri unggul karena akan mengandalkan angka dan data, terutama di bidang energi, pangan, dan infrastruktur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aman dari Disrupsi

Pihak Moody's juga menjelaskan, pengeluaran pemerintah harus terus ditingkatkan. Ini dilakukan demi mendorong laju pertumbuhan.

"Pada masa menjelang pemilihan, pengeluaran pemerintah harus terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan pokok," jelas Anushka.

Ia pun memprediksi tidak akan disrupsi berarti pada makroekonomi di musim pemilu ini. Perubahan besar-besaran pun diperkirakan tidak terjadi.

"Kami tidak memprediksi disrupsi apapun di parameter ekonomi menjelang pemilu, kemungkinan tidak akan ada implementasi reformasi besar," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini