Sukses

Rayakan Imlek, Turis China Jadi Pembeli Paling Royal Barang Mewah di Inggris

Konsumen asal China yang makin hobi ke luar negeri menjadikan mereka peluang baru bagi dunia bisnis.

Liputan6.com, London - Toko-toko barang mewah di Inggris tengah bersiap menghadapi serbuan pembeli dari China di kala Imlek 2019. Brexit pun tidak memberi pengaruh ke para pembeli asal China.

Dilansir dari Evening Standard, data Global Blue memprediksi pengeluaran belanja pembeli internasional di Inggris Raya naik 4 persen dalam 90 hari ke depan. Pemimpin peningkatan itu adalah pembeli asal China yang notabene royal.

"Mengikuti tahun ketidakpastian di tengah Brexit, amatlah nyaman melihat pengunjung dari luar Uni Eropa terus menghargai Inggris sebagai tempat luar biasa untuk berkunjung dan berbelanja," ujar Derrick Hardman, direktur pelaksana Global Blue di Inggris dan Irlandia.

Para brand pun mempercantik produk mereka sesuai tema Imlek. Gucci dan Louis Vuitton juga mendesain produk bertema babi. Merk tas ternama Radley menyiapkan tas seharga 249 pound sterling atau Rp 4,5 juta (1 pound sterling = Rp 18.214).

Harga itu belum apa-apa bagi pembeli China yang rata-rata mengeluarkan uang 919 pound (Rp 16,7 juta) sterling per transaksi.

"Tahu lalu kami memiliki tahun luar biasa bagi konsumen China di sini," ujar CEO Radley Justin Stead. Ia memandang, Tahun Baru China membuka peluang ritel dan bisnis yang signifikan.

Jace Tyrrell, pemimpin New West End Company yang merepresentasikan 600 bisnis di London, menyorot besarnya jumlah turis China yang pergi ke luar negeri dan dampak positifnya bagi bisnis di kawasan London.

"China diprediksi menghasilkan 100 juta perjalanan keluar pada tahun 2020, mereka pun menjadi salah satu konsumen terbesar di West End," ujar Tyrrell.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jelang Imlek, Pedagang Jual Baju Cheongsam Rp 75 Ribu

Sehari jelang perayaan Imlek 2019 yang akan jatuh pada 5 Februari 2019, tenda pedagang bermotif merah terang masih dominan mewarnai Pasar Petak Sembilan di Glodok, Jakarta Barat. 

Ya, penjual di pasar tersebut masih banyak yang menjajakan baju cheongsam khas perayaan Imlek pada kisaran harga awal Rp 75 ribu per potong.

Suyatno (50), salah seorang pedagang baju di Pasar Petak Sembilan mengatakan, masih banyak pengunjung yang tertarik membeli baju cheongsam sebelum kios-kios dadakan itu ditutup pada malam ini. 

"Kita sudah mulai jualan dari Oktober 2018. Besok sudah mulai libur, nanti malam bakal diangkut balik barang-barangnya. Tapi sampai hari ini masih lumayan yang datang," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (4/2/2019).

Untuk harga jual, Suyatno mulanya menawarkan satu potong atasan cheongsam pada kisaran Rp 75 ribu, dan bisa ditawar dengan harga terrendah Rp 55 ribu per potong.

Dengan berjualan cheongsam saat Imlek ini, ia menyatakan pendapatan per hari bisa melonjak tajam. "Kalau ramai pendapatan bersih bisa sampai Rp 500-700 ribu. Kalau hari biasa Rp 100-150 ribu per hari," ungkapnya. 

Sementara itu, Rudin (29) yang juga seorang pedagang pakaian lain di Pasar Petak Sembilan menyampaikan, ia membuka harga untuk baju cheongsam pada angka yang sama.

"Atasan cheongsam per potong kena bisa antara Rp 70-75 ribu. Saya juga sedia bawahannya, kena Rp 65 ribu," tutur Rudin.

"Masih bisa tawar, kalau ambil banyak dikorting. Kalau beli satu setel (atasan dan bawahan) kenanya Rp 120 ribu," dia menambahkan.

Namun begitu, Rudin yang hanya seorang penjaga kios mengaku, belum bisa menakar keuntungan bersih yang didapatkannya dengan berjualan baju cheongsam. "Itu bos (pemilik kios) yang tahu. Saya enggak bisa ngira-ngira," sebutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini