Sukses

KCI Dukung Integrasi Transportasi Jabodetabek

Integrasi transportasi Jabodetabek diyakini bisa memberikan kemudahan pada masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah mempersiapkan integrasi transportasi Jabodetabek. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ditunjuk untuk mengkoordinasikan sejumlah pihak yang terkait rencana tersebut.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan dukungan terhadap rencana tersebut. Sebab integrasi transportasi Jabodetabek diyakini bisa memberikan kemudahan pada masyarakat.

"Kalau kami, kami berharap ya bisa melayani dengan lebih baik. Integrasi itu harus bisa diwujudkan. Karena Penumpang akan mudah berpindah dari satu moda ke moda yang lain dengan mudah dengan nyaman. Itu yang kami harapkan," kata Direktur Utama PT KCI, Wiwik Widayanti, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/2/2019).

"Jadi penumpang yang bepergian sekarang sudah tidak ada masalah dengan penggunaan transportasi publik dan dia juga tidak akan menggunakan transportasi pribadi," lanjut Wiwik.

Menurut dia, sejauh ini pihaknya terus berupaya melakukan integrated dengan sarana transportasi umum lain, seperti TransJakarta.

Namun, Wiwik mengakui bahwa integrasi tersebut masih bersifat fisik, yakni pembangunan halte bus yang menyatu dengan stasiun KRL.

"Contohnya di Tebet. Di Tebet itu kami dengan Transjakarta. Terus di Stasiun Tanah Abang sekarang. Jadi penumpang sudah diatur yang akan menggunakan TransJakarta, JakLink, dari KRL turun sudah ada. Kemudian di Palmerah, Manggarai, nanti akan di beberapa titik itu dengan mudah orang berpindah," jelas dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sistem Pembayaran

Menurut dia, pihaknya sedang menyiapkan integrasi sistem pembayaran melalui uang elektronik yang dapat dipakai di semua moda transportasi. Rencana tersebut, kata dia, masih menunggu restu Bank Indonesia.

"Pembayaran ini, karena kami menunggu izin (dari Bank Indonesia). Setelah kami mendapat izin, kami akan bekerja sama dengan operator commuter yang lain supaya ada integrasi sistem pembayaran," ujar Wiwik.

Saat ini, kata dia, Kartu Multi Trip masih digunakan secara terbatas, yakni untuk pembayaran di moda transportasi KRL. Setelah mengantongi izin BI, KMT dapat menjadi uang elektronik yang dapat dipakai di berbagai moda transportasi umum, seperti MRT dan LRT.

"Sekarang masih (digunakan) di Kereta, karena belum dapat izin," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.