Sukses

Bakal Terbitkan Uang Elektronik, KCI Tunggu Restu BI

Jika telah mengantongi izin BI, maka KMT dapat digunakan untuk pembayaran moda transportasi lain, seperti Transjakarta, MRT, dan LRT.

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tengah mempersiapkan agar Kartu Multi Trip (KMT) bisa menjadi uang elektronik. Saat ini KCI sedang menunggu adanya izin dari Bank Indonesia (BI).

"Harus ada audit, harus uji coba kartu-kartu itu. Secara teknis secara legal harus kami penuhi dulu. Dari BI. Harapan kami sih secepatnya tapi kalau kami ditanya kapan, itu harus di BI," kata Direktur Utama PT KCI, Wiwik Widayanti, saat ditemui, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/2/2019).

Wiwik mengatakan jika telah mengantongi izin BI, maka KMT dapat digunakan untuk pembayaran moda transportasi lain, seperti Transjakarta, MRT, dan LRT.

"Kami berharap akan ada kerja sama antarmoda trasnportasi lain ada MRT, LRT transJakarta nanti Railink, KCI kalau bisa nanti kartu-kartu yang ada itu bisa masuk ke semua tempat. Jadi kalau orang punya satu ini saja, sudah bisa dipakai MRT LRT, nantinya," jelas dia.

Dengan kehadiran uang eletronik tersebut, tentu masyarakat akan lebih dimudahkan. Nantinya masyarakat hanya perlu memiliki satu kartu untuk berbagai moda transportasi umum.

"Top up sih sekarang, kalau nanti sudah berjalan, kita mau top up dimana pun bisa. Sama seperti kartu bank,"

Selain itu, antrean di stasiun dapat dikurangi. Tak hanya itu. KCI sebagai operator KRL pun tidak perlu juga kerepotan menyediakan uang tunai.

"Pokoknya kalau kami menggunakan THB, harus kami menyiapkan uang, antrean panjang uang receh. Kami juga Rp 3.000 per 25 kilometer tambahan 1.000, jadi kami harus menyediakan itu cukup berat juga cukup merepotkan juga. Kalau sudah ada KMT nanti sudah ada saldo sekarang,"

 

Pihaknya pun akan menggandeng berbagai perusahaan penyedia jasa e-wallet. Dengan demikian masyarakat semakin dimudahkan untuk bertransaksi, terutama untuk melakukan top up.

"Apa lagi kalau nanti ada e-wallet ya. Sekarang sudah ada beberapa perusahaan yang sudah ada. Itu nanti kalau sudah kerja sama nanti enak. Pokoknya cashless lah. Makin ke depan, makin mengurangi orang (menggunakan uang tunai," imbuhnya.

"Kan sudah banyak (e-wallet) sekarang. Nanti kami kerja sama dengan para perusahaan-perusahaan itu. Agar kami bisa melayani dengan lebih baik lagi. Arahnya ke sana," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.