Sukses

Mengenal Chandrika Tandon, Wanita Pebisnis yang Masuk Nominasi Grammy

Ibunya ingin Chandrika Tandon menikah dan merawat keluarga. Namun dia memiliki pilihan lain, yaitu melanjutkan sekolah.

Liputan6.com, Jakarta Menjadi seorang wanita yang memiliki karir yang sukses bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang membuat wanita tidak mudah menggapai mimpinya. Mulai dari keterbatasan ekonomi, aturan budaya hingga hal sepele seperti kodrat.

Seperti yang dialami Chandrika Tandon, wanita dengan kemampuan musik yang menurun dari ibunya. Tandon saat ini diapresiasi sebagai pebisnis wanita inspiratif yang masuk nominasi Grammy.

Seperti mengutip laman CNBC, Minggu (3/2/2019), Tandon berasal dari Chennai (saat ini Madras), India. Ia berasal dari keluarga yang sederhana. Sang ibu adalah musisi berbakat dan ayah seorang karyawan Bank.

Ibunya ingin ia menikah dan merawat keluarga. Namun Tandon memiliki pilihan lain, yaitu melanjutkan sekolah.

Dia pun berhasil masuk ke Madras Christian College dan Indian Institute of Management in Ahmedabad pada usia 18 tahun. Dari 100.000 pendaftar, hanya 100 orang yang dipilih dan ia salah satunya.

Karirnya dimulai dari Citibank. Ketika ia sedang berusaha keras mengejar posisi yang ia inginkan, rekannya, Puri, malah merekomendasikannya untuk bekerja di McKinsey and Company.

Kemudian, pada 1978, dengan hanya menggunakan sari (pakaian tradisional India), sandal jepit dan jubah musim dingin, Tandon menyusuri New York untuk melakukan wawancara kerja.

Beruntung, rekan kerjanya di perusahaan konsultan bersikap baik padanya. Tak jarang mereka menawarkan bantuan hingga mengundangnya ke acara Thanksgiving. Meskipun begitu, tak jarang ia harus siap dengan tugas dadakan yang kadang memberatkan.

“Aku tidak pernah lupa ketika ada seseorang dari kantorku mengatakan, ‘Minggu depan akan ada rapat klien pukul 08.00 di New Jersey. Kau harus datang. Aku tidak pernah tahu dimana New Jersey itu, aku tidak bisa mengendarai mobil.” ujarnya.

Tandon dengan cekatan mengambil kursus mobil sebelum rapat berlangsung. Ia juga pernah dipercaya untuk merustrukturisasi bank asal Brazil, Banco Lar Brasileiro (oleh Chase) yang terancam mengalami kehancuran.

Karena etos kerja dan insting bisnis yang kuat dia menjadi bagian penting di perusahaan. Di pun dikenal memiliki kemampuan sebagai pembuat kesepakatan atau dealmaker di Amerika Serikat.

“Dia sangat terkenal sebagai dealmaker yang telah melakukan banyak kesepakatan, sampai orang-orang bertanya-tanya, ‘Chandrika yang itu ‘kah orangnya?” ujar Martin Lipton, rekan kerja Tandon.

Kemudian dia memutuskan untuk mundur dari McKinsey dan mendirikan perusahaan konsultasi finansialnya sendiri yang bernama Tandon Capital Associates pada 1992.

Kliennya saat itu adalah Chase, Unibanco dan Bank of Boston (sekarang bagian dari Bank of America).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Karir Musik

Namun,Tandon kemudian mengalami krisis semangat. Dengan mulai bertanya-tanya, setelah mencapai semua ini, apa yang harus dia lakukan? Apakah ia akan terus melakukan kesepakatan, menjadi dealmaker seumur hidupnya? Kemudian ia menyadari sesuatu.

“Saya senang ketika saya menyanyi dan saya ingin menyanyi.” Meskipun telah menjadi konsultan dan dealmaker terkenal, Tandon tetaplah Tandon, dengan rasa cinta terhadap musik yang begitu tinggi," kata dia.

Dia kemudian terbang ke India dan belajar bernyanyi pada Vijay Kichlu selama 12 jam per hari. Ia harus membagi waktunya, mulai dari bekerja, mengantar anak ke sekolah dan menyanyi.

Tandon juga belajar ke T Viswanathan untuk memperkuat kemampuan menyanyi. Setelah merasa cukup, Tandon membuat album yang didedikasikan kepada orang tua dan kampung halamannya.

Dia meluncurkan album “Soul Call” yang masuk nominasi Grammy pada 2011. Album terbarunya saat ini ialah “Shihovam – The Quest” yang dirilis pada 2017.

Tandon berhasil membuktikan bahwa mimpi apapun dapat digapai meskipun mimpi yang dimiliki berbeda dan tidak berhubungan, seperti menjadi konsultan bisnis dan penyanyi.

“Di Amerika, kita sering berpikir bahwa kita harus selalu menjadi orang dengan satu spesialisasi. Jika kau penyanyi maka kau hanyalah penyanyi, jika kau pebisnis maka kau hanyalah pebisnis. Chandrika membuktikan semua itu salah,” ungkap Roger Brown, presiden Berklee College of Music.

Selain meluncurkan album, Tandon juga mendirikan Berklee Tandon Global Clinics pada 2014 (sekolah music), mendirikan komunitas paduan suara di Hindu Ganesha Temple di Queens, dan banyak lagi kontribusinya di bidang bisnis dan musik.

Chandrika Tandon adalah salah satu contoh nyata bahwa perempuan dapat merealisasikan mimpinya tanpa alasan apapun. Berapapun mimpi yang dimiliki, asalkan terus mau belajar, mimpi itu akan menjadi kenyataan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.