Sukses

Dampak Pembangunan Infrastruktur ke Ekonomi Baru Terasa dalam Jangka Panjang

Pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menegaskan komitmen untuk mendorong pemerataan pembangunan. Hal ini mutlak diperlukan agar kue pembangunan dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Motivasi itulah yang membuat pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa.

Peneliti Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra, mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan infrastruktur. Meski begitu, dia menilai upaya pemerataan ini tidak berdampak terhadap perekonomian secara jangka pendek.

"Infrastruktur adalah terobosan utama Jokowi yang harus diapresiasi karena masif dan meluasnya hingga luar Jawa, meskipun dampaknya terhadap perekonomian jangka pendek terbatas," katanya dalam acara diskusi Forum Tebet, Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu Presiden 2019, di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Gede mengatakan, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang dilakukan selama ini tidak disertai dengan pembangunan jalan penyuplai (feeder) yang layak. Mahalnya tarif seperti ruas tol Trans Jawa juga nampaknya belum terlalu diminati para pengendara.

"Akhirnya karena mahalnya tarif yang dikenakan, akhirnya ruas Tol trans Jawa hanya ramai pada masa liburan Lebaran, Natal, dan lain-lain. Sementara pada hari biasa cenderung sepi karena truk-truk lebih memilih melewati jalur Pantura," sebut dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Sementara itu, Peneliti Megawati Institute, Iman Sugema, mengatakan bahwa infrastruktur merupakan modal utama pemerintah saat ini. Meski secara dampak tidak terlihat dalam jangka pendek, namun dirinya memastikan pemerataaan pembangunan infrastruktur ini akan terlihat dalam jangka panjang.

"Jangan sepelekan ini modal infrastruktur karena modal ke depan, kalau sekarang belum manfaat pasti dong. Itu tidak bisa kita protes. Justru dampak jangka menengah dan panjang. Jokowi korbankan dirinya sendiri, dia fokus tidak mencari keuntungan jangka pendek, dia lebih fokus jangka panjang," jelas dia.

Iman mencontohkan, pada tahun 1990-an sebelum adanya tol Cikampek dan Merak terbangun industri hanya bertumpuk di sekitar Jabodetabek. Namun setelah keduanya terbangun sekitar 5 sampai 10 tahun mendatang dampaknya baru dirasakan.

"Dalam beberapa tahun, 5 sampai 10 tahun setelah tol Jakarta-Cikampek selesai dibangun, beroperasi, baru tumbuh industri industri di sekitar," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.