Sukses

Menkominfo Paparkan Penguatan Ekonomi Digital Asean

Pada 2019, Dewan Pengawas Digital ASEAN kembali berkolaborasi untuk mendukung pencapaian tujuan dengan memanfaatkan tiga momentum.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Penasihat Forum Digital ASEAN telah memfasilitasi proses konsultasi untuk menyusun tujuan digital bersama yang membutuhkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan pada 2018. 

Hal ini ditegaskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang juga menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat di sela-sela penyelenggaraan World Economic Forum (WEF) 2019. 

"Tujuan bersama ini kemudian dirumuskan sebagai Our Shared Digital Future, menyoroti sasaran di 6 bidang. Diantaranya akses dan adopsi internet, identitas digital, bisnis digital yang bertanggung jawab, keamanan cyber, tata kelola, dan berbagi data yang dapat dipercaya," kata Rudiantara dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/1/2019).

Pada 2019, Dewan Pengawas Digital ASEAN kembali berkolaborasi untuk mendukung pencapaian tujuan dengan memanfaatkan tiga momentum. 

Ada tiga peluang besar pada 2019, yaitu G0/B20 2019 Pertemuan Menteri Perdagangan dan Ekonomi Digital; Agenda Internet Governance Forum 2019, peluncuran Web Foundation pada November. 

Peluang lain yang dapat dimanfaatkan pada 2019 adalah digitalisasi ekonomi global sebesar 60 persen pada 2020, pemberdayaan pengguna melalui identitas digital yang baik, serta maksimalisasi manfaat sosio-ekonomi 5G. 

"Seiring dengan penyebaran jaringan generasi berikutnya seperti momentum 5G, ada peluang untuk menginformasikan bisnis dan pengambilan keputusan kebijakan untuk memberikan manfaat sosial ekonomi yang inklusif," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Rudiantara memberikan masukan dalam proses perencanaan untuk Ekonomi Digital G20, serta berbagi kolaborasi pemanfaatan digital dalam forum G20 2017 dan 2018.  Forum Digital Asian yang diluncurkan April 2018 di Singapura ini dibentuk untuk mendukung perkembangan ekonomi digital yang nyata di wilayah ini. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Di Ajang WEF, Menkominfo Tegaskan Komitmen RI Kembangkan Industri Digital

Sebelumnya, di sela-sela penyelenggaraan World Economic Forum 2019, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiandara menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi pengembangan teknologi digital, mendorong pembangunan infrastruktur, meningkatkan penetrasi dan produktivitas.

Ini dia sampaikan bersama Kepala BKPM Thomas Lembong saat menggelar keterangan pers kepada rekan-rekan medai dalam sesi Media Dinner di Pavilion Indonesia di Davos, waktu setempat.

“Kami telah memiliki satelit Palapa Ring sehingga semua masyarakat Indonesia dapat menikmati konektivitas internet broadband,” ujar Rudiantara.

Indpnesia, dengan populasi lebih dari 264 juta penduduk,di mana dua per tiga diantaranya berada di usia produktif 15-64 tahun telah mendapatkan penetrasi teknologi komunikasi yang baik.

Tercatat 105 juta di antaranya pengguna internet aktif, 173 juta diantaranya pengguna ponsel aktif, 96 juta merupakan pengguna media sosial yang aktif, dan 28 juta diantaranya konsumen e-commerce yang aktif.

Tak heran, jika dalam satu dekade terakhir, bisnis e-commerce di Indonesia telah pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesian mendapatkan pertumbuhan 17 persen per tahunnya. Pada 2017, bisnis rintisan digital di Indonesia berhasil meraup investasi senilai $4 miliar.

“Presiden Joko Widodo percaya, ekonomi digital akan menjadi sarana lompatan besar untuk Indonesia. Ia mendukung 100 persen pengembangannya karena beliau pun juga pemimpin yang melek teknologi,” ujar Thomas Lembong.

Dalam acara Media Dinner tersebut, Menkominfo juga menyampaikan pidato berjudul Indonesia is Poised to Benefit from the Digital Revolution. Berisi misi Indonesia untuk menjadi sumber energi digital Asia.

Kini, Indonesia telah menjadi penyuplai industri digital mayoritas di Asia Tenggara, sebagai rumah untuk 4 dari 10 Unicorn di kawasan ini : GoJek, Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak.

Ledakan pada bisnis rintisan Indonesia dan Unicorn kini menjadi salah saru pemain kunci dalam mendukung ekonomi digital negara tersebut.

Hari ini, total nilai 4 Unicorn tersebut – semuanya baru berdiri dalam kurun waktu 8 tahun dengan layanan digital kurang dari 4 tahun – telah melampaui nilai pasaran operator seluler yang telah berusia 4 dekade (kecuali untuk Telkomsel).

Kemkominfo juga mendorong industri digital melalui program Digital Talent Scholarships – sebuah program non-akademik berdurasi 2 bulan yang diadakan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan digital internasional seperti Microsoft dan Cisco, juga dengan sejumlah universitas setempat.

Topik bahasannya berkisar pada Kecerdasan Buatan, Keamanan Siber, Komputasi Awan dan Robotika.

Pemerintah melalui Kemkominfo juga menemukan jalan tengah untuk mengisi ‘kekosongan’ dalam industri ini melalui program Next Indonesian Unicorn (NextICorn). Kemenkominfo berupaya membantu para Unicorn ini untuk mendapatkan pendanaan dan menjembatani mereka dengan investor Seri B.

Pemerintah Indonesia juga mempertimbangkan pertumbuhan industri game di Indonesia, mengingat ada 43 juta pemain di Indonesia saat ini.

“Tahun 2017, pemasukan dari games digital meraih miliaran dollar. Kami bahkan sekarang memiliki sejumlah liga gaming nasional,” ujar Rudiantara.

Ditambahkan Rudiantara, manusia berubah, negara pun berubah. Cara orang menjalankan bisnis dan rutinitas keseharian juga berubah.

Untuk itu, Kemenkominfo pun menyesuaikan perubahan dari pengatur menjadi fasilitator dan akselerator. Indonesia terus beradaptasi dengan regulasi terstandar global dan terus bergerak menjadi masyarakat global. Pemerintah optimis, dengan sejumlah langkah strategis ini, Indonesia dapat menjadi pemimpin ekonomi digital di Asean.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.