Sukses

Di Ajang WEF, Menkominfo Tegaskan Komitmen RI Kembangkan Industri Digital

Kini, Indonesia telah menjadi penyuplai industri digital mayoritas di Asia Tenggara

Liputan6.com, Jakarta Di sela-sela penyelenggaraan World Economic Forum 2019, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiandara menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi pengembangan teknologi digital, mendorong pembangunan infrastruktur, meningkatkan penetrasi dan produktivitas.

Ini dia sampaikan bersama Kepala BKPM Thomas Lembong saat menggelar keterangan pers kepada rekan-rekan medai dalam sesi Media Dinner di Pavilion Indonesia di Davos, waktu setempat.

“Kami telah memiliki satelit Palapa Ring sehingga semua masyarakat Indonesia dapat menikmati konektivitas internet broadband,” ujar Rudiantara.

Indpnesia, dengan populasi lebih dari 264 juta penduduk,di mana dua per tiga diantaranya berada di usia produktif 15-64 tahun telah mendapatkan penetrasi teknologi komunikasi yang baik.

Tercatat 105 juta diantaranya pengguna internet aktif, 173 juta diantaranya pengguna ponsel aktif, 96 juta merupakan pengguna media sosial yang aktif, dan 28 juta diantaranya konsumen e-commerce yang aktif.

Tak heran, jika dalam satu dekade terakhir, bisnis e-commerce di Indonesia telah pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesian mendapatkan pertumbuhan 17 persen per tahunnya. Pada 2017, bisnis rintisan digital di Indonesia berhasil meraup investasi senilai $4 miliar.

“Presiden Joko Widodo percaya, ekonomi digital akan menjadi sarana lompatan besar untuk Indonesia. Ia mendukung 100 persen pengembangannya karena beliau pun juga pemimpin yang melek teknologi,” ujar Thomas Lembong.

Dalam acara Media Dinner tersebut, Menkominfo juga menyampaikan pidato berjudul Indonesia is Poised to Benefit from the Digital Revolution. Berisi misi Indonesia untuk menjadi sumber energi digital Asia.

Kini, Indonesia telah menjadi penyuplai industri digital mayoritas di Asia Tenggara, sebagai rumah untuk 4 dari 10 Unicorn di kawasan ini : GoJek, Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak.

Ledakan pada bisnis rintisan Indonesia dan Unicorn kini menjadi salah saru pemain kunci dalam mendukung ekonomi digital negara tersebut.

Hari ini, total nilai 4 Unicorn tersebut – semuanya baru berdiri dalam kurun waktu 8 tahun dengan layanan digital kurang dari 4 tahun – telah melampaui nilai pasaran operator seluler yang telah berusia 4 dekade (kecuali untuk Telkomsel).

Kemkominfo juga mendorong industri digital melalui program Digital Talent Scholarships – sebuah program non-akademik berdurasi 2 bulan yang diadakan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan digital internasional seperti Microsoft dan Cisco, juga dengan sejumlah universitas setempat.

Topik bahasannya berkisar pada Kecerdasan Buatan, Keamanan Siber, Komputasi Awan dan Robotika.

 

Pemerintah melalui Kemkominfo juga menemukan jalan tengah untuk mengisi ‘kekosongan’ dalam industri ini melalui program Next Indonesian Unicorn (NextICorn). Kemenkominfo berupaya membantu para Unicorn ini untuk mendapatkan pendanaan dan menjembatani mereka dengan investor Seri B.

Pemerintah Indonesia juga mempertimbangkan pertumbuhan industri game di Indonesia, mengingat ada 43 juta pemain di Indonesia saat ini.

“Tahun 2017, pemasukan dari games digital meraih miliaran dollar. Kami bahkan sekarang memiliki sejumlah liga gaming nasional,” ujar Rudiantara.

Ditambahkan Rudiantara, manusia berubah, negara pun berubah. Cara orang menjalankan bisnis dan rutinitas keseharian juga berubah.

Untuk itu, Kemenkominfo pun menyesuaikan perubahan dari pengatur menjadi fasilitator dan akselerator. Indonesia terus beradaptasi dengan regulasi terstandar global dan terus bergerak menjadi masyarakat global. Pemerintah optimis, dengan sejumlah langkah strategis ini, Indonesia dapat menjadi pemimpin ekonomi digital di Asean.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini