Sukses

Pelindo III Layani 5,3 Juta TEUs Peti Kemas pada 2018

Kenaikan jumlah arus peti kemas tersebut salah satunya disebabkan oleh meningkatnya arus peti kemas luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah arus peti kemas sepanjang 2018 di terminal pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III naik 8,5 persen jika dibandingkan periode sebelumnya pada 2017.

Data Pelindo III mencatat arus peti kemas 2018 sebesar 5,3 juta TEUs, sementara pada  2017 hanya sebesar 4,9 juta TEUs. 

Sekretaris Perusahaan Pelindo III, Faruq Hidayat menyebut, kenaikan jumlah arus peti kemas tersebut salah satunya disebabkan oleh meningkatnya arus peti kemas luar negeri di Pelindo III yang mencapai 9,35 persen.

Arus peti kemas luar negeri tumbuh dari 2,1 juta TEUs pada 2017 menjadi 2,3 juta TEUs pada 2018. 

"Di tahun 2018 kemarin ada 1,14 juta TEUs petikemas impor, 1,15 juta TEUs petikemas eksport dan 21 ribu petikemas transhipment internasional. Kegiatan petikemas internasional dilakukan di 3 terminal Pelindo III yakni Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Terminal Teluk Lamong (TTL) dan di Terminal Petikemas Semarang (TPKS)," kata Faruq dalam keterangan tertulis, Kamis (24/1/2019).

Lebih lanjut Faruq menyebut kenaikan arus peti kemas di lingkungan Pelindo III juga dipicu oleh meningkatnya arus peti kemas domestik sebesar 8 persen. Sepanjang 2018, Pelindo III mencatat arus peti kemas domestik sebesar 3 juta TEUs. 

Hal ini salah satunya disebabkan oleh letak pelabuhan di bawah Pelindo III yang berada di antara kawasan barat dan timur Indonesia.

"Sebanyak 70 persen arus petikemas domestik Pelindo III tercatat di Pelabuhan Tanjung Perak. Ini semakin mengukuhkan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pusat peti kemas domestik di Indonesia. Ada 72 rute pelayaran domestik dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Setidaknya 75 persen dari rute tersebut mengarah ke wilayah timur Indonesia," tambahnya.

Di kesempatan terpisah, Kepala Humas Pelindo III, R. Suryo Khasabu mengatakan, arus peti kemas internasional di Terminal Petikemas Semarang di area Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah juga meningkat sebesar 5 persen. 

Arus peti kemas tersebut didominasi petikemas ekspor yang yang mencapai 331 ribu TEUs. Sementara petikemas impor tercatat sebanyak 311 ribu TEUs.

"Barang-barang ekspor yang melalui Terminal peti kemas Semarang didominasi oleh produk kerajinan tangan, produk hortikultura, tekstil, dan beberapa produk lainnya. Daerah penghasil komoditas ekpor adalah Boyolali, Kudus, Jepara, Semarang, dan juga Purbalingga," ucapnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengembangan di Pelabuhan Tanjung Emas

Pelindo III juga tengah melakukan pengembangan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Serangkaian pekerjaan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan maupun kapasitas produksi di pelabuhan utama Jawa Tengah itu.

Seperti pengerukan kolam pelabuhan di dermaga petikemas menjadi -12 meter di bawah permukaan laut (LWS), peninggian lapangan penumpukan petikemas, penambahan alat bongkar muat jenis Automated Rubber Tyred Ganty (A-RTG).

"Kami juga akan membangun terminal curah di Pelabuhan Tanjung Emas dengan luas area 7 hektar tepatnya di Kalibaru Barat. Saat ini kami masih menunggu turunnya izin dari Kementerian Perhubungan, diharapkan pekerjaan kami dapat selesai pada tahun 2020 mendatang,” tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.