Sukses

Di World Economic Forum, RI Tawarkan Sektor Ekonomi Digital ke Investor

Pemerintah menyelenggarakan Indonesia Pavilion di sela-sela gelaran World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk kedua kalinya pemerintah Indonesia menyelenggarakan Indonesia Pavilion di sela-sela gelaran World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2019 pada 22-25 Januari 2019. Hal ini sebagai sarana memberikan citra positif dan diplomasi ekonomi melalui penyebaran informasi perkembangan-perkembangan terbaru terkait dengan Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan,‎ sektor-sektor yang diangkat di Indonesia Pavilion khususnya di sektor ekonomi digital dan lifestyle, industry 4.0, industri pariwisata serta peluang-peluang lain yang sedang dipromosikan oleh Indonesia.

"Salah satu tujuan penyelenggaraan Indonesia Pavilion adalah untuk meyakinkan serta menggiring sentimen positif para investor dan para penggiat ekonomi dunia terhadap kondisi ekonomi Indonesia di tengah isu perang dagang AS-China, politik dalam negeri (pemilu) serta fluktuasi harga minyak dunia yang mempengaruhi nilai tukar rupiah," ujar dia di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Farah Ratnadewi Indriani menambahkan, di Pavilion investor dapat membicarakan mengenai rencana investasi mereka. “Investor dapat langsung berdiskusi, mempelajari dan mengenal potensi Indonesia secara langsung dari Menteri dan Pejabat Indonesia yang hadir,” kata dia.

Beberapa kegiatan yang diangkat dalam Indonesia Pavilion 2019 di antaranya Indonesia Economic Outlook 2019, interview Nexticorn Indonesia, Digital Economy Indonesia, Making Indonesia 4.0, dan promosi pariwisata nasional. Beberapa pejabat yang memastikan hadir dalam kegiatan World Economic Forum di Davos, Swiss di antaranya Menko Maritim Luhut B. Panjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.

Dari kalangan akademisi dan praktisi bisnis, Indonesia direpresentasikan oleh Profesor Ekonomi Internasional pada Universitas Indonesia Mari Elka Pangestu, Ketua Kadin Roesan Roeslani, CEO PT Bakrie Global Ventura Anindya Bakrie, Pendiri & CEO Tokopedia William Tanuwidjaja, Direktur Grup Lippo John Riady, dan sejumlah tokoh bisnis papan atas lainnya dari Indonesia.

Kegiatan Indonesia Pavilion tahun ini juga diwarnai dengan sesuatu yang berbeda dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun ini terdapat tech show (Virtual Reality, Augmented Reality dan Neuro Brain Wave Technology) serta pameran produk makanan dan minuman Indonesia yang memungkinkan para investor merasakan sesuatu yang fun pada Indonesia Pavilion.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia Night

Selain itu, Indonesia melalui inisiasi perusahaan swasta nasional juga akan menyelenggarakan Indonesia Night berupa networking gala dinner dan pertunjukan kebudayaan pada 23 Januari 2019 di Hotel Morosani Davos. ‎

Sebagai informasi, World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2019 diselenggarakan dengan tema Globalization 4.0: Shaping a Global Architecture in the Age of the Fourth Industrial Revolution. Tema diskusi WEF tersebut bertujuan untuk mengajak para undangan yang terdiri dari para pemimpin dunia dan perusahaan multinasional berdiskusi kerjasama global di era masa depan (industri 4.0) yang saling menguntungkan.

WEF merupakan ajang yang sangat prestisius dan representatif yang mengundang 2.500 high level leaders baik dari kalangan kepala negara maupun CEO dari berbagai perusahaan terkemuka dunia dari sekitar 110 negara. Sehingga penting bagi Indonesia secara bersama-sama memanfaatkan ajang WEF tersebut sebagai country branding Indonesia di mata dunia.

WEF 2019 dihadiri oleh Sir David Attenborough, legenda broadcaster Inggris, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Chancellor Jerman Angela Merkel, Prince William serta Prime Minister Selandia Baru Jacinda Ardern.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.