Sukses

Tak Hanya LRT Jabodebek, JK Kritik Proyek Kereta Trans Sulawesi

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kembali menyampaikan catatan kritis terhadap sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kembali menyampaikan catatan kritis terhadap sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara 'Indonesia Development & Business Summit New Construction Opportunity 2019 Beyond Infrastructures' di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.

Setelah LRT Jabodebek yang menurut dia terlampau mahal karena dibangun elevated atau melayang, JK juga menyinggung proyek pembangunan kereta api Trans Sulawesi, dari Makassar ke Manado hingga LRT Palembang.

"Sama kereta api Sulawesi-Manado, siapa yang mau naik ke Makassar? Barang apa yang mau diangkut dari selatan ke utara, utara ke selatan? Hanya perpendek saja di Sulawesi untuk kebutuhan memperbaiki industri. Kalau barang tidak akan efisien," kata dia, Selasa (22/1/2019).

Dia pun menyinggung kondisi LRT Palembang yang kini hanya menjadi ajang coba-coba para turis lokal yang datang. "LRT Palembang jadikan saja turis lokal saja," imbuhnya.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla mengingatkan agar pembangunan infrastruktur tidak hanya memperhatikan aspek secara teknis, tapi juga dampak terhadap perekonomian.

"Ini suatu tanggung jawab kita semua untuk melihat itu sebagai bagian daripada evaluasi kita meningkatkan infrastruktur tapi juga manfaatnya bagaimana," ujar dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalur Kereta di Sulawesi

Sebelumnya, dalam rangka terwujudnya pembangunan perkeretaapian di Pulau Sulawesi, khususnya di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terus mempercepat pembangunan jalur KA yang akan menghubungkan Kota Makassar hingga Parepare sepanjang sepanjang 145 km.

Pada tahap awal pembangunan jalur KA lintas Makassar – Parepare, saat ini pemerintah mempercepat untuk menyelesaikan serta mengoperasikan jalur KA untuk segmen Barru – Palanro sepanjang kurang lebih 44 km.

"Pembangunan pada segmen ini telah dimulai sejak akhir 2014. Diharapkan, pada akhir 2018 ini sudah bisa dioperasikan," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Zulmafendi kepada wartawan, Selasa (4/9/2018).

Nantinya, kata dia, ketika segmen Barru – Palanro ini siap beroperasi pada akhir 2018, hal ini akan menjadi catatan tonggak sejarah perkeretaapian baru di pulau yang juga dikenal sebagai Bumi Celebes. Itu karena pada zaman penjajahan Belanda, pernah beroperasi KA pada lintas Makassar – Takalar, pada periode kurun waktu 1923 – 1930.

"Pengoperasian KA lintas Makassar – Takalar ini kemudian berhenti beroperasi karena pertimbangan nilai ekonomis pada waktu itu. Dan pada akhir 2018, pemerintah berencana untuk kembali mengoperasikan KA di wilayah Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan," kata dia.

Zulmafendi menambahkan, pembangunan jalur KA ini juga merupakan implementasi dari rencana pemerintah yang tertuang dalam Rencana Induk Perkeretaapian (RIPNas) tahun 2030 dalam mewujudkan jalur KA Trans Sulawesi yang akan menghubungkan Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Utara.

Tahap awal, yaitu segmen Barru – Palanro, kegiatan pembangunan jalur KA tersebut masih menggunakan skema pendanaan melalui APBN.

Namun, sebagai upaya untuk mendorong percepatan penyelesaian pembangunan Jalur KA Makassar – Parepare ini dan dalam rangka mendorong partisipasi pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, pemerintah memberikan kesempatan kepada para stakeholder untuk turut serta dalam pembangunan Jalur KA Makassar – Parepare.

Saat ini, pemerintah masih dalam tahap meyeleksi para stakeholder yang berminat untuk turut serta dalam pembangunan jalur KA Makassar – Parepare ini. Terdapat enam peserta dari tujuh peserta yang sudah lolos dari tahapan prakualifikasi dan berkomitmen untuk mempercepat proses seleksi ini sehingga penyelesaian jalur KA ini dapat segera terwujud.

"Pemerintah berharap dengan beroperasinya kembali KA di Wilayah Sulawesi akan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat Sulawesi dan mendorong mobilitas baik angkutan penumpang maupun angkutan barang serta dapat membuka lapangan pekerjaan," kata Zulmafendi.

Selain itu, pembangunan jalur KA lintas Makassar – Parepare ini nantinya akan terintegrasi dengan pelabuhan, bandar udara maupun pusat-pusat perekonomian di sepanjang lintas Makassar – Parepare yang akan berdampak kepada penurunan biaya transportasi yang pada akhirnya akan mendorong perekonomian di Sulawesi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.