Sukses

Menhub: Cuma 1 Jalan Tol yang Retak, Jangan Dibilang Banyak

Waskita Toll Road memastikan keretakan di pinggir jalan tol Pemalang-Batang tidak mengganggu lalu lintas kendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap agar masalah keretakan di jalan tol Pemalang-Batang tidak dibesar-besarkan. Sebab, keretakan yang terjadi tidak sampai mengganggu operasional jalan tol tersebut.

Menurut Budi, keretakan yang terjadi hanya sebagian kecil dan hanya terjadi di ruas Pemalang-Batang, tidak pada ruas tol lain.

"Enggak (tidak menjadi masalah). Yang rusak satu, (jangan) dibilang banyak. Cuma satu, retak," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Senin (21/1/2019).

Diberitakan sebelumnya, PT Waskita Toll Road memastikan keretakan jalan di pinggir jalan tol Pemalang-Batang tidak mengganggu lalu lintas kendaraan yang melewati ruas tol tersebut.

Tol yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebulan lalu tersebut pun tetap beroperasi secara normal.Corporate Secretary PT Waskita Toll Road Armand Alex Siwu mengatakan, saat ini keretakan tersebut tengah dalam penanganan oleh PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) selaku kontraktor pembangunan jalan tol ini.

"Saat ini sedang dikerjakan perbaikannya oleh PT SMJ selaku kontraktor di seksi ruas jalan tol tersebut," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.‎

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerusan

Dia menjelaskan, retakan atau gerusan slope ini terjadi di ‎km 321 jalan tol Pemalang-Batang. Retakan tersebut disebabkan oleh gerusan air yang meluap dari saluran akibat intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir.

"Kejadian pada tanggal 16 Januari 2019 pada satu Titik Ruas jalan Tol Pemalang Batang tepatnya di KM 321 jalur A," kata Armand Alex.

Perbaikan sementara telah dilakukan untuk mengamankan pengguna jalan Tol dan jalan warga Desa kelangdepok akibat peristiwa tersebut. Namun penanganan permanen belum bisa dilakukan karena kondisi lokasi saat ini hujan lebat.

Perbaikan permanen akan dilakukan segera setelah cuaca memungkinkan untuk bekerja, dengan melakukan pembersihan area pekerjaan, ‎penimbunan rounding dgn material tanah dengan pemadatan, ‎pembuatan saluran dan memperbesar dimensi inlet, ‎pembongkaran aspal yang retak dan pengaspalan kembali.

‎Alex memperkirakan pengejaan perbaikan permanen akan memakan waktu hingga enam hari. Namun demikian, ruas tol ini akan tetap beroperasi secara normal.

"Schedule perbaikan permanen selama 6 hari kerja. Ruas Jalan Tol tersebut tetap beroperasi dan belum bertarif sampai dengan tanggal 21 Januari 2019 jam 00.00," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.