Sukses

Transaksi Saham Rp 10,7 Triliun, IHSG Tembus 6.328

Investor asing beli saham Rp 613,23 miliar di pasar reguler sehingga mengangkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau seiring aksi beli investor asing dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (10/1/2019), IHSG melonjak 56,47 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.328,71. Indeks saham LQ45 mendaki 1,29 persen ke posisi 1.009,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 217 saham mendaki sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 219 saham melemah dan 125 saham diam di tempat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.328,71 dan terendah 6.268,50.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 537.400 kali dengan volume perdagangan 15,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 613,23 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.055.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian susut 0,37 persen. Sektor saham barang konsumsi mendaki 1,96 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar naik 1,79 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 1,63 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham POLI naik 49,85 persen ke posisi Rp 2.450 per saham, saham FINN melonjak 34 persen ke posisi Rp 67 per saham, dan saham LEAD bertambah 26 persen ke posisi Rp 63 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham RELI susut 24,88 persen ke posisi Rp 308 per saham, saham JECC merosot 19,06 persen ke posisi Rp 4.310 per saham, dan saham ISAT turun 13,56 persen ke posisi Rp 1.945 per saham.

Bursa saham lainnya antara lain indeks saham Singapura naik 0,81 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,29 persen, dan indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,22 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, ada beberapa sentimen positif yang pengaruhi kinerja IHSG pada Kamis pekan ini.

Secara domestik, meningkatnya cadangan devisa per Desember menjadi USD 120,7 miliar. Selain itu, data penjualan ritel per November meningkat 3,4 persen dari 2,9 persen.

Dari eksternal, optimisme pelaku pasar kalau negosiasi perdagangan bilateral antara Amerika Serikat (AS) dengan China sudah hasilkan kesepakatan menyeluruh.

Hal ini diharapkan mampu mereda sentimen negatif berupa perang dagang di antara kedua negara adidaya ekonomi itu.

"Di sisi lain, hasil rapat FOMC Meeting minutes menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan FOMC dapat tahan laju kenaikan suku bunga di masa depan. Hal ini memberikan efek dovish bagi dolar AS sehingga membuat kinerja rupiah terapresiasi," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat pada Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG mengikuti bursa saham global yang positif.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 10 Januari 2019, IHSG naik 21,72 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.293,95. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG naik 24,75 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.296,99. Indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen ke posisi 1.002,07. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 159 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 44 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.302,61 dan terendah 6.287,68.

Total frekuensi perdagangan saham 31.682 kali dengan volume perdagangan 654,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 334,7 miliar.

Investor asing beli saham Rp 32,59 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.085. Sebagian besar sektor saham kompak menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,62 persen.

Sektor saham barang konsumsi naik 0,82 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian mendaki 0persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,55 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham POLI melonjak 49,85 persen ke posisi 2.450 per saham, saham BEEF mendaki 34,71 persen ke posisi 454 per saham, dan saham FOOD naik 24,65 persen ke posisi 354 per saham.

Sementara itu, saham PT Indosat Tbk turun 13,33 persen ke posisi Rp 1.950 per saham, saham DART tergelincir 6,21 persen ke posisi Rp 272 per saham dan saham PTSN susut 4,35 persen ke posisi Rp 1.320 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,24 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,13 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 1,31 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,01 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,25 persen. Sedangkan indeks saham Singapura naik 0,04 persen.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG