Sukses

Tak Ingin Petani Rugi, Jokowi Minta Harga Beras Jangan Terlalu Murah

Jokowi memperkirakan pasokam beras akan terus bertambah mengingat memasuki Ferbruari dan Maret akan terjadi panen raya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok beras di gudang Perum Bulog melimpah. Bahkan jumlahnya kini mencapai 2,1 juta ton atau lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya kisaran 800 ribu ton.

Jokowi memperkirakan jumlah ini akan terus bertambah mengingat memasuki Ferbruari dan Maret akan terjadi panen raya. Hanya saja dia berpesan kepada Perum Bulog untuk tetap menjaga keseimbangan harga ini dari dua sisi, yaitu dari sisi konsumen dan sisi petani.

"Kalau kita mau harga turun secara drastis ya gampang sebenarnya, supply saja semuanya ke pasar, tapi kan ada harga petani, petani jadi rugi. Jadi keseimbangan harga produksi dan harga pasar harus dijaga oleh Bulog, tidak bisa terlalu murah karena petani akan menjerit," papar Jokowi di gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Dari informasi yang dilaporkan kepadanya, harga beras dalam beberap minggu terakhir sudah menunjukkan tren penurunan. Ini dikarenakan upaya Bulog untuk melakukan operasi pasar demi menjaga garga beras tetap terjangkau seluruh masyarakat.

Apa yang disampaikannya, Jokowi berharap kepada seluruh pihak untuk tidak terlalu khawatir. Juga para spekulan, Jokowi berpesan untuk tidak memainkan harga. Karena dengan stok yag dimiliki ini, Bulog siap untuk operasi pasar.

"Karena biasanya kalau stok beras sedikit itu akan banyak spekulasi di pasar yg bermain-main dengan harga. Ini kita tunjukkan stok memang ada dan banyak," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendag Pastikan Harga Beras Stabil di 2019

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yakin bahwa harga bahan pokok khususnya beras akan lebih stabil di 2019.

Menurut dia, saat ini ketersediaan beras cukup baik dalam bentuk stok yang disimpan Bulog, maupun pasokan beras tambahan dari panen yang akan terjadi. 

"Harga itu tergantung suplai dan demand. Sekarang stok di Bulog masih cukup dan sesuai apa yang disampaikan Kementerian Pertanian persediaan yang ada akan mulai panen, maka dari sisi suplai itu tersedia," kata dia, saat ditemui, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Selain itu, kata Enggartiasto sisi distribusi pun saat ini berjalan dengan lancar. Keberadaan fasilitas pendukung, seperti jalan tol terbukti mampu melancarkan arus distribusi bahan pokok termasuk beras.

"Dari kita Kementerian Perdagangan sisi distribusi saya ingin meyakinkan dengan akses tol darat di Jawa dan tol laut itu lebih mempermudah. Itu terbukti di akhir tahun ketersediaan dan pasokan barang di daerah itu sangat mudah dan itu menekan cost juga," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.