Sukses

Sentra Food Jajaki Ekspor Daging Olahan ke ASEAN hingga Eropa

Manajemen PT Sentra Food Indonesia Tbk menegaskan masih memperkuat pasar domestik lantaran potensi bisnis masih luas.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) menegaskan akan memperkuat pasar domestik. Lantaran potensi pengolahan daging di tanah air masih terbuka luas.

Direktur Utama PT Sentra Food Indonesia Tbk, Agustus Sani Nugroho mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sebagai modal kerja untuk mendorong penjualan di pasar domestik. Perseroan memiliki 10 jaringan distribusi antara lain di Jabodetabek, Sumatera dan Sulawesi Selatan.

"Kita enggak muluk-muluk karena domestik masih luas jadi kita berharap paling tidak domestik bisa kita penuhi dan peluang ekspor kita jajaki," ucapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/1/2019).

Perseroan menargetkan penjualan tumbuh dua kali lipat dari sekitar Rp 100 miliar pada akhir 2018 menjadi sekitar Rp 200 miliar pada 2019. Adapun laba Perseroan ditargetkan meningkat menjadi sekitar Rp 2 miliar sepanjang tahun ini dibandingkan proyeksi laba pada 2018 sebesar Rp 1 miliar.

Dia menambahkan, untuk mendorong penjualan, Perseroan tidak mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex). Namun, dana yang ada dipakai sebagai modal kerja.

"Capex tahun ini kita tidak ada ya, karena fasilitas kita masih memadai untuk meningkatkan sales tanpa menambah mesin. Kita fokuskan dorong penjualan dengam working capital (modal kerja)," ujar dia. 

Selagi memperkuat pasar domestik, pihaknya juga mulai menjajaki potensi pasar ekspor terutama produk daging olahan. Adapun negara tujuan Perseroan untuk ekspor ialah negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Selain itu Perseroan juga membidik potensi pasar ekspor di negara-negara kawasan Timur Tengah dan Eropa.

"Penjajakan ekspor sudah mulai tapi masih pre-eliminary ya. Maret 2019 at least sudah bisa implementasi pasar luar seperti ASEAN. Kemarin juga ada peluang ditawarkan ke Timur Tengah, Eropa juga potensial. Karena penduduk muslimnya 70 juta," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saham Sentra Food Naik 68,89 Persen

Sebelumnya, PT Sentra Food Indonesia Tbk (SFI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 8 Januari 2019. Perusahaan dengan kode FOOD tersebut merupakan emiten pertama yang menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa tahun 2019.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna berharap, perusahaan dapat membangun hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada.

"Ini perusahaan pertama yang tercatat di BEI. Ini spesial momen bagi perusahaan dari private company menjadi public company. Semoga Perseroan dapat menawarkan komitmen dan visi yang jelas bagi perusahaan kedepannya. Semoga terus bisa berinovasi," ujar dia.

Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan naik 93 poin atau 68,89 persen ke level Rp 228 dari harga IPO Rp 135. Saham SAP ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 15 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 342 ribu.

Dari aksi korporasi ini, Sentra Food Indonesia memperoleh tambahan modal sebanyak Rp 20,25 miliar. Manajemen perseroan akan menggunakan dana hasil IPO itu seluruhnya untuk meningkatkan setoran modal ke perusahaan anak, yaitu PT Kemang Food Industries (Kemfood) guna membeli bahan baku daging dan bahan lainnya.

Sebagai informasi, saat ini kapasitas produksi Kemfood baru mencapai 150 ton per bulan. Perseroan yakin pasca IPO kapasitas produksi bakal meningkat menjadi 200 ton per bulan.

Sementara itu, Sentra Food Indonesia menargetkan penjualan dan laba di tahun 2019 masing-masing sebesar Rp 137 miliar dan Rp 3,7 miliar. Perseroan dengan kode saham SFI ini dibantu oleh PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.