Sukses

IHSG Melemah Terbatas pada Awal Sesi Perdagangan

10 sektor saham menghijau mendorong laju indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau usai pra pembukaan perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada awal sesi perdagangan Kamis pekan ini. Akan tetapi, IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (3/1/2018), IHSG melemah tipis 5,02 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.176,15. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 12,92 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.194. Indeks saham LQ45 menanjak 0,52 persen ke posisi 989,42. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 180 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 55 saham melemah dan 104 saham diam di tempat.Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.212,12 dan terendah 6.176,15.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 23.848 kali dengan volume perdagangan 869,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 414 miliar. Investor asing jual saham Rp 28,17 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.490.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham barang konsumsi menguat 0,97 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 0,96 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,82 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainer antara lain saham GLOB melonjak 25 persen ke posisi Rp 505 per saham, saham KONI menanjak 21,21 persen ke posisi Rp 560 per saham, dan saham SSTM menanjak 17,98 persen ke posisi Rp 420 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INTD susut 24,67 persen ke posisi Rp 226 per saham, saham HDFA merosot 22,90 persen ke posisi Rp 165 per saham, dan saham PTSN tergelincir 15,13 persen ke posisi Rp 1.655 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,45 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,15 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,73 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura susut 0,28 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,02 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan saham Kamis 3 Januari 2019. Pelemahan lanjutan IHSG ini diperkirakan akan diperdagangkan pada level 6.002-6.355.

Dari sisi teknikal, analis menggambarkan, IHSG pada hari ini terkonfirmasi akan terkoreksi. IHSG berpeluang terkoreksi wajar di perdagangan saham hari kedua tahun ini.

"Secara teknikal pola, nothern star itu mengindikasikan pola negatif kepada IHSG. Oleh karena itu, IHSG berpotensi terkoreksi kembali pada penutupan perdagangan saham hari ini," jelas Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat di Jakarta.

Adapun IHSG berpeluang terkoreksi dengan berlabuh di support dan resistance pada level 6.135-6.200. Saham karya dan industri barang konsumsi (consumer goods) menjadi rekomendasi pada hari ini.

Lebih lanjut, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menuturkan, IHSG akan bergerak melemah terbatas di kisaran 6.142-6.225. Belum pulih sepenuhnya aktifitas pemodal setelah libur panjang disinyalir menggiring IHSG sehingga terkoreksi wajar.

Adapun saham-saham bervaluasi besar ia anjurkan hari ini antara lain seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan Lanjar Nafi menyarankan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta PT JAPFA Tbk (JPFA).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG