Sukses

Usai Libur Panjang, IHSG Bakal Melemah Terbatas

IHSG berpeluang terkoreksi wajar di perdagangan saham hari kedua tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan saham Kamis (3/1/2019). Pelemahan lanjutan IHSG ini diperkirakan akan diperdagangkan pada level 6.002-6.355.

Dari sisi teknikal, analis menggambarkan, IHSG pada hari ini terkonfirmasi akan terkoreksi. IHSG berpeluang terkoreksi wajar di perdagangan saham hari kedua tahun ini.

"Secara teknikal pola, nothern star itu mengindikasikan pola negatif kepada IHSG. Oleh karena itu, IHSG berpotensi terkoreksi kembali pada penutupan perdagangan saham hari ini," jelas Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat di Jakarta.

Adapun IHSG berpeluang terkoreksi dengan berlabuh di support dan resistance pada level 6.135-6.200. Saham karya dan industri barang konsumsi (consumer goods) menjadi rekomendasi pada hari ini.

Lebih lanjut, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menuturkan, IHSG akan bergerak melemah terbatas di kisaran 6.142-6.225. Belum pulih sepenuhnya aktifitas pemodal setelah libur panjang disinyalir menggiring IHSG sehingga terkoreksi wajar.

Adapun saham-saham bervaluasi besar ia anjurkan hari ini antara lain seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan Lanjar Nafi menyarankan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta PT JAPFA Tbk (JPFA).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan di awal 2019 ini. Pada pembukaan pagi, IHSG sempat menghijau.

Pada Rabu (2/1/2019), IHSG melemah 13,32 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.181,17. Indeks saham LQ45 menguat 0,16 persen ke posisi 984,34. Indeks saham acuan pun bervariasi.

Sebanyak 258 saham melemah sehingga menekan IHSG. Selain itu 157 saham menguat dan 122 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham tak begitu ramai. Total frekuensi perdagangan saham 298.685 kali dengan volume perdagangan saham 15,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 203 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.450.

Sebagian besar sektor saham memerah kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,40 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,19 persen.

Sektor saham pertambangan turun 1,61 persen, dan bukukan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar turun 1,04 persen dan sektor saham perkebunan melemah 0,80 persen.

Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain saham SIMA naik 34,78 persen ke posisi Rp 124 per saham, saham INTD melonjak 25 persen ke posisi Rp 300 per saham, dan saham CANI melonjak 25 persen ke posisi Rp 330 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SRAJ melemah 24,80 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham KPAS merosot 24,68 persen ke posisi Rp 24,68 per saham, dan saham HDFA tergelincir 24,65 persen ke posisi Rp 214 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG