Sukses

Distribusi BBM dan Elpiji Pertamina Tak Terdampak Longsor Sukabumi

Di Kecamatan Cisolok terdapat 13 pangkalan ELpiji dan tidak terkendala operasional.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan rumah di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tertimbun longsor pada Senin 31 Desember 2018 malam. Pertamina memastikan, longsor tidak mengganggu kegiatan operasional distribusi BBM dan Elpiji.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami mengungkapkan, terdapat 1 SPBU di Kecamatan Cisolok yaitu SPBU Coco Cisolok 31.43301 yang terletak sekitar 30 km dari lokasi longsor.

"Kami turut prihatin atas kejadian longsor Sukabumi. Untuk penyaluran ke SPBU-SPBU di kawasan Pelabuhan Ratu sampai dengan Cisolok tidak mengalami gangguan terkait kejadian longsor tersebut," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1/2019).

Selain itu, Dewi menambahkan, di Kecamatan Cisolok terdapat 13 pangkalan LPG dan tidak terkendala operasional. Konsumsi LPG 3kg rata-rata mencapai 1.000 tabung per hari.

"Pada hari pertama tahun 2019 ini, SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) dan Agen di Sukabumi beroperasi normal," tambah Dewi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BNPB: 107 Orang Terkena Longsor di Cisolok Sukabumi

Tim SAR masih mencari puluhan orang yang tertimbun longsor di Dusun Garehong Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Longsor terjadi pada Senin 31 Desember 2018, pukul 17.30 WIB.

"Tim SAR terus melakukan pencarian korban longsor. Hingga 1 Januari 2019 pukul 02.30 WIB, tercatat 32 KK atau 107 jiwa terdampak longsor," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugrodalam dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1).

Dari kejadian itu, petugas hingga kini masih terus mendata seluruh korban dan kerusakan Longsor Sukabumi. Kata Sutopo, pihaknya meminta masyarakat bersabar dan tidak serta percaya atas informasi yang tak bertanggungjawab.

"Korban meninggal awalnya simpang siur karena kondisi yang panik. Informasi yang beredar di lapangan dan sosial media, korban meninggal 2, 4, 5, dan 8 orang. Namun setelah dilakukan verifikasi di posko sementara, ada 2 korban meninggal," ujarnya.

Lebih lanjut Sutopo menegaskan, pihaknya terus bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk cepat tangani bencana longsor Sukabumi.

"Upaya penanganan terus dilakukan. BPBD Kabupaten Sukabumi mengirim tim ke lokasi kejadian. BPBD Kabupaten Sukabumi bersama Basarnas dan warga setempat melakukan evakuasi dan pendataan," pungkas Sutopo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.