Sukses

5 Tips Hadapi Anak Buah yang Lebih Tua dari Anda

Bagaimana jika anak buah di kantor usianya lebih tua?

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi bos muda adalah impian dari sebagian kalangan. Para motivator pun sering mengajak anak muda agar buru-buru menjadi pemimpin.

Pertanyaan selanjutnya, bila sudah menjadi pemimpin atau manajer muda harus bagaimana mengelola pegawai di kantor jika mereka lebih tua? Perasaan segan pasti ada, namun ini bisa menjadi masalah jika menghambat komunikasi atau kritik yang diperlukan.

Menangani pegawai yang lebih senior setidaknya pastilah membuat canggung, dan kamu akan bingung mengenai cara memakai otoritas yang jabatan kamu miliki. Tentunya, kamu tak ingin ada drama tidak perlu di kantor.

Bila kamu sedang berada di posisi demikian, berikut 5 tips yang perlu diingat ketika menghadapi pegawai yang usianya lebih tua di kantor, seperti dilansir Business Insider.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Pahami Kenapa Kamu Mendapat Posisi Ini

Menurut Juliet Hailstone, senior product marketing manager di MHR, empati itu memang penting. Maka, coba pahami mengapa justru kamu yang mendapatkan posisi yang lebih tinggi ketimbang pegawai yang lebih senior.

Yang jelas, kamu mendapatkan posisi ini karena kamu memiliki kemampuan. Bersabarlah dan tidak perlu agresif "memamerkan" posisi kamu yang lebih tinggi ke pegawai senior.

"Penting untuk mengingat bahwa kamu diminta mengelola tim karena sebuah alasan - kamu memiliki kemampuan dan pasti akan membuktikannya. Bersabarlah dan bersikap asertif untuk mendukung tujuan-tujuan itu, tetapi jangan sampai pushy (sikap mendorong) ... Dalam pengalaman saya, manajer-manajer yang suka berujar sebagai bos yang baik biasanya justru bukan bos yang baik," jelas Hailstone.

3 dari 6 halaman

2. Fokus pada Tugas, Bukan Jabatan

Sebagai manajer baru, tugas paling penting yang harus kamu lakukan adalah menjelaskan apa yang tim harus capai. Gunakan gaya kepemimpinan yang lebih demokratis untuk meredakan gesekan antar anggota tim.

"Dengan fokus pada tugas ketimbang jabatanmu sebagai manajer baru, kamu bisa menghilangkan ketidakpastian dan emosi yang mendorong negativitas yang sering dilampiaskan ke jabatan atas," jelas Hailstone.

4 dari 6 halaman

3. Jangan Remehkan Kekuatan Senior

Penting meningat bahwa segala pengalaman yang dimiliki pegawai lebih tua adalah hal berharga bagi kamu. Gunakan pengalaman yang mereka bawah.

Hailstone menegaskan, pemimpin yang baik adalah mereka yang memertimbangkan segala hal bernilai yang tersedia.

"Dengan mengakui kekuatan anggota tim, kam bisa membuat mereka mengenali betapa pentingnya (peran) mereka," jelas Hailstone.

5 dari 6 halaman

4. Pahami Apa yang Memotivasi Anggota Tim

Kamu harus memahami apa yang dikejar anggota tim agar mereka tetapi senang dan bekerja keras. Dan ternyata, para pegawai senior pun tetap punya motivasi untuk terus belajar.

"Sebagian manager meremehkan semangat pegawai-pegawai yang lebih tua untuk belajar dan tetap relevan," kata Hailstone.

Memahami hal apa yang penting bagi pegawai dapat membantumu memberi support dengan cara yang benar. Perlu percakapan yang tepat untuk meraih itu.

6 dari 6 halaman

5. Hasil sebagai Bukti

Hasil sukses akan menjadi barang bukti kepada tim. Untuk meraih hal ini, pemimpin perlu membuat lingkungan kerja yang sehat sehingga dapat mengumpulkan kemampuan-kemampuan berbeda yang dimiliki pegawai, termasuk kemampuan si pemimpin juga.

"Tidak ada yang mendemonstrasikan pengalaman, pengetahuan, dan kepercayaan diri seperti sukses dan hasil. Dengan inisiatif yang jelas dan perencanaan untuk mendorongnya, kamu tidak perlu merasa terintimidasi oleh orang yang lebih tua dan muda," ujar Hailstone.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.