Sukses

Ada Tol Trans Jawa Kurangi Macet Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi cerita soal utang dan tol Trans Jawa saat kunjungan kerja di Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat.

Liputan6.com, Cirebon - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kunjungan kerja ke rest area  207A, Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat.

Dalam kunjungan bertajuk 'Weekend Bareng Menhub' ini, Budi Karya Sumadi menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan generasi milenial yang ada di lokasi kunjungan kerja.

Saat perbincangan yang berlangsung di aula milik pengelola rest area, PT Jasa Marga, Budi berbagi informasi terkait isu-isu ekonomi terkini, termasuk utang. Dia mengatakan, pemerintah akan terus berupaya mengelola utang secara hati-hati dan menjaganya berada di batasan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang (UU).

"Ratio utang yang dapat dipertanggungjawabkan. Malaysia 30-an persen. Brazil yang gila itu bisa 200-an persen. Sesuai undang-undang masih di bawah ketentuan," kata dia, Sabtu (29/12/2018).

Utang tersebut, kata dia, digunakan oleh pemerintah untuk memperbaiki kualitas perekonomian domestik. Salah satunya lewat pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur tidak hanya meningkatkan konektivitas, melainkan juga mengerek pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal kedua yang dia sampaikan adalah terkait kehadiran ruas tol Trans Jawa yang terbukti mampu mengurangi kemacetan, terutama di saat puncak arus lalu lintas, seperti di saat liburan Natal 2018 dan tahun baru 2019.

"Satu kebahagiaan yang saya alami adalah tidak ada isu macet di liburan ini. Artinya memang, jalan tol Jakarta Surabaya ini memberikan solusi (terhadap kemacetan). Sangat membantu dengan waktu yang demikian pendek," ujar dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun Infrastruktur Tak Hanya Sekadar Tingkatkan Konektivitas

Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan konektivitas.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur jalan tol harus berdampak pada  menggeliatnya aktivitas ekonomi daerah sekitar dan kemudian mengerek pertumbuhan ekonomi daerah.

"Tetapi kami tidak ingin bahwa sampai konektivitas ada tugas dari Bapak Presiden untuk saya bahwa konektivitas itu harus, tapi yang seperti  apa? Yang delivered. Fungsi jalan tol tidak hanya sekedar menghubungkan Jakarta-Semarang-Solo- Surabaya. Ada arti untuk masyarakat," kata dia, saat ditemui, di sela-sela kunjungan kerja bertajuk 'Weekend Bareng Menhub', di Rest Area 207A, Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu 29 Desember 2018.

Budi mengatakan, dari perbincangan dengan pemerintah daerah, menunjukkan pembangunan infrastruktur memang berdampak positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Saya ketemu dengan wali kota Cirebon, bilang, begitu banyak tambahan kunjungan wisata. Restoran tambah penuh," ujar dia.

"Di Nganjuk, tadi Bu Dessy (Dirut Jasa Marga) cerita ada sekelompok orang membuat industrial estate, luasnya 100 hektar. Jadi industrial estate tidak perlu di Surabaya, bisa di situ. Kalau ada 100 hektar ada berapa orang yang bisa bekerja di Nganjuk," imbuhnya.

Hal tersebut, kata dia akan menjawab berbagai keraguan yang sempat dilontarkan pada saat pemerintah mulai mengerjakan proyek infrastruktur secara masif.

"Ada yang bilang jalan tol bangun untuk apa? Makan jalan tol? Kita buktikan bahwa jalan tol memberikan makna bagi masyarakat," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.