Sukses

5 Jurus Ampuh Atur Duit untuk Pasangan Muda

Untuk pasangan muda yang baru menikah, mungkin bisa melihat 5 jurus jitu mengatur keuangan rumah tangga berikut ini

Liputan6.com, Jakarta - Artikel kali ini khusus untuk para pasangan muda yang baru menikah dan bingung bagaimana caranya mengatur keuangan rumah tangga, karena tentu saja hal ini akan menjadi perihal baru yang cukup tricky jika tidak dilakukan perencanaan keuangan yang baik.

Menikah muda sudah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Menikah di usia awal hingga pertengahan 20-an dinilai sebagai keputusan besar yang pastinya membutuhkan kesiapan mental yang matang.

Bukan hanya kepribadian yang dituntut untuk siap, akan tetapi kesiapan lain juga datang dari urusan keuangan. Karena kebanyakan pasangan muda ini baru memasuki dunia kerja di mana karier yang sedang dibangun baru memasuki tahap awal. Alhasil, dari sisi penghasilan pun biasanya masih belum optimal. Nah, hal ini menyebabkan banyak pasangan muda yang akhirnya sering bertengkar karena masalah keuangan.

Selain faktor umur yang masih bisa digolongkan muda, ditambah situasi finansial yang belum mapan, menjadi kombinasi situasi rumit yang harus mereka hadapi.

Nah, untuk pasangan muda yang baru menikah, mungkin bisa melihat 5 jurus jitu mengatur keuangan rumah tangga berikut ini, seperti dikutip dari TunaiKita:

1. Susun Perencanaan Kebutuhan Belanja Bulanan

Ketika masih berstatus lajang, kamu mungkin cuma perlu mengatur penghasilan agar cukup untuk menutupi kebutuhan diri sendiri. Namun ketika sudah memiliki pasangan, tentunya juga perlu memikirkan kebutuhan keuangan rumah tangga dan kebutuhan berdua.

Oleh karena itu, biasakan untuk menyusun anggaran rutin setiap bulan untuk kebutuhan rumah tangga. Ini adalah cara mengatur kebutuhan bulanan rumah tangga yang paling mendasar.

Caranya mudah. Mulai dari membuat daftar rencana belanja bulanan, kebutuhan bulanan rutin, seperti listrik, air, internet, dan lain-lain. Jangan lupa juga membuat daftar apa saja cicilan utang yang harus kamu bayar setiap bulan. Tagihan kartu kredit, KTA, cicilan kendaraan bermotor, dan lain-lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Sisihkan 10-20 Persen dari Pendapatan Bulanan untuk Ditabung

Sebagai pasangan muda, terlebih bila belum dikaruniai buah hati, perlu memulai menabung sebagian dari penghasilan bulanan untuk menyusun kebutuhan dana dalam kondisi darurat.

Setelah menikah, setidaknya kebutuhan dana darurat jumlahnya 6 kali lebih banyak dibandingkan dengan nilai pengeluaran rutin bulanan. Jadi, semisal nilai pengeluaran rutin bulanan adalah Rp 3 juta, maka perlu memulai menabung kebutuhan dana darurat sampai Rp 18 juta.

Bila berencana menabung dana uang muka pembelian rumah, maka harus siap untuk memangkas pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya tersier, gaya hidup, dan rekreatif. Misalnya, pengeluaran untuk hangout, pengeluaran fesyen, dan lain sebagainya.

Ada cara mudah agar bisa menabung dengan disiplin, yaitu dengan membuka rekening khusus tabungan yang akan memotong sebagian penghasilan rutin secara otomatis atau menggunakan sistem autodebet.

Di perbankan banyak produk tabungan rencana yang dimana pemotongan dana tabungan dilakukan secara otomatis dan dana akan dikunci dalam kurun waktu sudah ditentukan sehingga penggunaannya dapat dimaksimalkan sesuai dengan rencana.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika mulai menyisihkan penghasilan perbulan sekitar 10-20 persen mulai dari sekarang.

3 dari 5 halaman

3. Asuransi

Untuk yang sudah memiliki pasangan atau berkeluarga, kebutuhan proteksi sudah menjadi sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan. Dengan menggunakan asuransi, risiko keuangan keluarga bisa dikelola dengan lebih baik.

Untuk seorang kepala keluarga, secara otomatis sudah menjadi penanggung hidup pasangan dan seluruh anggota keluarga. Maka dari itu, dibutuhkan asuransi jiwa sebagai cara mengelola risiko keuangan jika sewaktu-waktu sebagai pencari nafkah utama keluarga meninggal dunia.

Selain asuransi jiwa, asuransi kesehatan juga dibutuhkan sebagai bahan mitigasi atas risiko keuangan saat jatuh sakit dan membutuhkan pengobatan. Jadi, apabila memiliki anggaran yang terbatas, setidaknya sudah memiliki jaminan kesehatan.

4 dari 5 halaman

4. Hindari Utang atau Cicilan Konsumtif

Pasangan muda, yang tentunya masih senang melakukan hal-hal yang menyenangkan, berhura-hura, dan memiliki gaya hidup yang konsumtif. Tidak ada salahnya jika menjalani hal-hal tersebut. Akan tetapi, akan menjadi salah jika tidak bisa mengontrol pengeluaran bahkan bisa sampai menumpuk cicilan.

Supaya lebih terarah, lebih baik persiapkan anggaran biaya khusus untuk kegiatan rekreatif seperti itu. Dengan begitu, tidak akan bablas menghabiskan uang sekadar untuk kegiatan bersenang-senang. Kamu juga bisa terhindar dari godaan utang konsumtif, misalnya melalui kartu kredit atau cicilan konsumtif lain yang bunganya lumayan besar.

Bila memang sudah terbiasa menggunakan kartu kredit, ada beberapa hal yang perlu dipastikan agar pemakaian kartu kredit tidak sampai menjadi permasalah akut finansial.

Pertama, pastikan selalu membayar tagihan kartu kredit 100 persen agar tidak sampai terkena bunga. Kedua, jangan pernah terlambat membayar tagihan kartu kredit karena denda keterlambatan cukup mahal.

5 dari 5 halaman

5. Mulai Berinvestasi

Jika sudah memiliki penghasilan, seseorang sebaiknya sudah mulai memikirkan tujuan keuangan yang lebih spesifik. Yang paling mudah bagi pasangan muda, apabila belum memiliki rumah sendiri, maka bisa menetapkan tujuan keuangan berupa mengumpulkan dana pembelian rumah atau uang muka. Jika berencana untuk memiliki keturunan, maka bisa memulai mengumpulkan uang untuk kebutuhan biaya lahiran dan pendidikan.

Nah, itu tadi 5 jurus jitu yang bisa diterapkan untuk menghindari permasalahan finansial di dalam rumah tangga. Semoga membantu!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.