Sukses

Dorong Ekonomi Desa, Menteri Rini Resmikan BUMN Shop di Sukabumi

BUMN Shop adalah layanan one stop service di desa dengan layanan antara lain layanan perbankan, sembako dan produk UMKM, obat-obatan, kebutuhan pulsa dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memajukan perekonomian Desa di Sukabumi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkolaborasi dengan tujuh perusahaan negara meluncurkan program BUMN Shop, yang operasionalnya bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ketujuh BUMN dimaksud yakni BNI, Pertamina, Pupuk Indonesia, PPI, Kimia Farma, Bulog, dan Telkom.

BUMN Shop adalah layanan one stop service di desa dengan layanan antara lain layanan perbankan, sembako dan produk UMKM, obat-obatan, kebutuhan pulsa dan internet, penyediaan produk BBM dan LPG, hingga kebutuhan Pupuk.

Program BUMN Shop merupakan inisiasi bersama antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, dengan menggandeng BUMDes sebagai motor penggeraknya. Pada tahap awal, BUMN Shop telah tersedia di 15 Desa tertinggal yang ada di Sukabumi.

“Pembentukan BUMNShop ini merupakan komitmen kami dalam mendorong BUMN untuk mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. BUMN berkolaborasi dengan BUMDes dalam rangka memajukan perekonomian masyarakat," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, pada Sabtu (22/12/2018).

BUMN Shop Desa Sukajaya adalah salah satu dari 15 outlet yang paling awal dirintis di Sukabumi. Dikelola langsung oleh BUMDes Terus Jaya Sehati, dengan dukungan BNI.

Adapun BNI berperan menyediakan berbagai layanan transaksi keuangan melalui Agen46 yang telah ditanamkan dalam BUMDes yang menjadi BUMN Shop. Agen46 dapat melayani berbagai macam transaksi keuangan antara lain Buka Rekening, Tarik/Setor Tunai dan pembayaran berbagai macam tagihan seperti PDAM, PLN, BPJS dan lain-lain.

Kemudian Bulog menjual produk seperti BerasKita, MinyakKita dan GulaKita. Apabila terdapat kebutuhan pupuk, maka Pupuk Indonesia Holding menjual berbagai macam pupuk untuk kebutuhan petani.

Tak ketinggalan, Telkom Indonesia menyediakan Wifi Corner yang dapat memfasilitasi kebutuhan telekomunikasi digital. PT PPI menyediakan layanan pengantaran layanan online, Pertamina menyediakan LPG dan BBM melalui PertaShop.

"Tujuannya, bagaimana dana desa ini tetap berputar di desa, tidak kembali lagi ke kota. Sehingga bisa efektif mendorong perekonomian desa dan mensejahterakan masyarakat desa," ujar Rini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah ada 16 BUMN Shop

Saat ini, sudah ada 15 BUMN Shop beroperasi di Sukabumi. Kementerian BUMN mentargetkan sebanyak 176 outlet BUMN Shop di Sukabumi sampai dengan Januari 2019. Di Jawa Barat sendiri, rencananya akan ada 500 BUMN Shop yang hadir di setiap Desa dan ditargetkan bisa tercapai pada Maret 2019.

Manfaat yang akan diperoleh BUMDes dengan menjadi BUMN Shop adalah Pertama, BUMN Shop ini dimiliki oleh BUMDes (bukan milik perorangan tetapi milik masyarakat desa), sehingga manfaatnya atau keuntungannya bisa dinikmati oleh masyarakat.

Kedua, selama ini masing-masing BUMDes mempunyai ciri khas produk tertentu, dengan adanya dukungan dari BUMN ini maka bisa terjadi perluasan jaringan penjualan produk BUMDes di seluruh jaringan BUMN Shop yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan demikian ini berdampak positif kepada pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Sebagai gambaran, produk kerupuk yang diproduksi di BUMDes Pangandaran bisa di jual di BUMDes Sukabumi atau sebaliknya.

Ketiga, dengan adanya BUMN Shop, maka terdapat adanya jaminan supply atau pasokan barang dan kepastian harga jual dari BUMN yang menjadi produsen dari komoditas tersebut. Diharapkan dengan demikian, BUMDes bisa mendapatkan harga yang lebih kompetetif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.