Sukses

Menteri Siti Nurbaya Curhat Dapat Surat Cinta dari Sri Mulyani

Siti Nurbaya mengatakan, usai mendapat surat cinta pihaknya langsung melakukan evaluasi hingga ke bawah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya mengaku mendapat surat cinta dari Menteri Keuangan Sri Mulyani. Surat cinta yang dimaksud adalah peringatan karena belum mencapai realisasi pembiayaan dalam pengerjaan proyek wilayah kerja Kementerian LHK.

Hal tersebut disampaikan dalam forum kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur melalui SBN (Surat Berharga Negara (SBN) dengan tema Sukuk Negara Bersama Membangun Bangsa. Forum tersebut dilaksanakan di Gedung Dhanapala, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

"Pak Budi (Menteri Perhubungan) dan Pak Basuki (Menteri PUPR) pasti enggak mau ngaku dapat surat cinta dari Bu Sri Mulyani. Bulan Oktober realisasinya baru sekian, ini saya cari Dirjennya kenapa begini. Saya dapat surat cinta sekali saja kaget," ujarnya.

Siti Nurbaya mengatakan, usai mendapat surat cinta pihaknya langsung melakukan evaluasi hingga ke bawah. Sampai 18 Desember 2018, akhirnya realisasi anggaran di Kementerian LHK mencapai 99,4 persen.

"Jadi sekarang 18 Desember sudah 99,4 persen. Jadi manfaat yang paling penting buat KLHK dengan SBSN ini adalah pengakuan bahwa taman nasional kita sudah jadi sesuatu yang sangat penting, dan di dalamnya ada infrastruktur yang harus dipersiapkan," jelas Siti Nurbaya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Lebih Banyak

Ke depan, Menteri Siti berharap semakin banyak proyek-proyek di kementeriannya yang akan dibiayai oleh SBSN. Salah satu yang akan diusulkan adalam pembiayaan pengerjaan revitalisasi taman nasional yang saat ini baru mencapai 3 taman nasional.

"Harapan, tahun depan kita memang mengexplore. Kami melihat di kementerian bahwa dalam mencapai sasaran fungsional dari SBSN di KLHK ini diperlukan dukungan untuk penguatan kapasitas teknikal skill, sekolah dan laboratori," jealsnya.

"Saya juga melihat tadi sudah ada wisata alam, sarana dan prasarana, dan kami sedang menyusun kluster ekonomi hutan sosial untuk rakyat. Itu juga mungkin perlu kita dukung, karena sudah ada 5.000an kluster, dan 245.000 KK di area tersebut," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.