Sukses

Menyesal Setelah Ajukan Resign? Ini Tips Atasinya

Kalau kamu berniat mau resign, hindari penyesalan di kemudian hari. Berikut cara yang tepat untuk mengatasinya

Liputan6.com, Jakarta - Di dalam lingkungan kerja, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan obrolan terkait resign. Ada yang merealisasikan secepatnya, ada pula yang berbulan-bulan setelahnya. Bahkan ada yang sampai bertahan hingga 2 tahunan.

Kalau kamu berniat mau resign, hindari penyesalan di kemudian hari. Dilansir dari Swara Tunaiku, berikut cara yang tepat untuk mengatasinya:

1. Berdiskusi dengan rekan kerja profesional

Ketika kamu curhat dengan rekan kerja dengan pengalaman sama, hasilnya mungkin tidak akan membawa perubahan baik lebih lanjut. Alih-alih dapat solusi, bisa jadi malah dapat masalah baru dan bisa bikin kamu patah semangat.

Diakui atau tidak, berdiskusi dengan rekan kerja yang lebih profesional itu lebih profitable dan berdampak baik untukmu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Gali informasi sebanyak mungkin

Berdiskusi dengan orang yang sudah resign juga sangat diperlukan. Soalnya, dibandingkan dengan desas-desus selama ini, toh banyak yang tampak bahagia setelah resign.

Daripada buang-buang waktu berdiskusi tentang resign dengan rekan kerja yang sama-sama pusing, kan lebih baik diskusi dengan yang sudah pernah menjalani hidup usai resign.

Semacam ada action yang lebih bisa mematangkan pribadimu. Ada banyak hal serta informasi yang bisa kamu gali lewat pembicaraan tersebut.

Keputusan yang diambil pun lebih jernih dan tidak gegabah. Soalnya ada yang buru-buru resign, tapi rupanya tidak bisa survive begitu menapaki jalan baru usai resign.

3. Move On dan cari peluang baru

Meskipun setelah resign kamu belum dapat pekerjaan, bukan berarti dunia ini langsung berakhir. Ketika kamu resign, maka kamu dihadapkan dengan posisi yang sama persis dengan dulu saat belum dapat pekerjaan sama sekali. Cara terbaik untuk move on adalah dengan aktif mencari pekerjaan baru yang lebih potensial.

Secara hitungan kasar, bukankah semakin banyak melamar, semakin cepat peluang bekerja terbuka? Kalau kamu sudah punya semacam desain bisnis sendiri, coba terapkan langsung. Asalkan kamu punya passion serta orientasi yang tidak muluk-muluk mengejar untung, pasti bisnis apa pun bisa jalan.

3 dari 3 halaman

4. Cari sisi positif dari pekerjaan baru

Diakui atau tidak, ketika bekerja di tempat baru, kamu wajib menyesuaikan dengan iklim yang ada. Mungkin pada awalnya akan merasa bahwa pekerjaan lama lebih baik. Tapi kalau dicermati, bukankah ketika dulu awal bekerja juga merasakan hal yang sama? Oleh karena itu, carilah sisi positif agar kamu bisa bertahan dan berkembang dari hari ke hari.

Mungkin gaji yang kamu dapatkan tidak sebesar sebelumnya. Mungkin juga memiliki beban kerja yang sama. Daripada capai-capai menyesal, bukankah lebih baik berpikir positif?

Pekerjaan yang santai cenderung disukai oleh banyak orang. Apa kamu salah satunya? Asalkan pandai-pandai dalam mengorganisir waktu yang ada, pasti semua berjalan lancar.

5. Lakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan sebelumnya

Setelah resign, kadangkala ingin kembali ke pekerjaan sebelumnya. Mungkin karena sudah telanjur mencecap fasilitas yang ditawarkan perusahaan. Tapi, coba deh dipikir kembali.

Coba untuk move on dan mencetak zona nyaman yang baru. Salah satunya dengan melakukan hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan akibat terkendala oleh pekerjaan.

Misalkan di pekerjaan yang dulu itu memiliki jam kerja yang padat. Alhasil, ketika pulang kerja, badan capai dan lekas letih. Keinginan untuk me-refresh tubuh yang tinggi tidak tersalurkan.

Sedangkan di pekerjaan baru, kamu masih bisa bebas jalan-jalan usai jam kerja berakhir. Kalau ditimbang-timbang, bukankah lebih baik pilihan yang kedua?

Jika sekarang kata “resign” hadir di benakmu, cobalah untuk memandang segala sesuatunya dengan jernih. Jangan sampai ketika sudah resign, ada semacam penyesalan.

Percayalah, bahwa usaha yang kamu lakukan dengan sungguh-sungguh, pasti akan berbuah hasil. Jangan lupa berdoa agar pikiran dan hatimu senantiasa jernih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.