Sukses

Bendungan Logung Siap Digenangi Air Mulai Besok

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap melaksanakan proses pengisian air atau impounding di Bendungan Logung

Liputan6.com, Subang - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap melaksanakan proses pengisian air atau impounding di Bendungan Logung, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Selasa 18 Desember 2018.

"Bendungan Logung di Kabupaten Kudus besok bakal diisi (air)," ungkap Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi di tengah kunjungannya ke Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Senin (17/12/2018).

Pembangunan Bendungan Logung dimulai pada 2015 lewat Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero).

Waduk ini memiliki tinggi 56 meter dengan panjang 350 meter dan mampu menampung air sebanyak 20,15 juta meter kubik, dengan volume efektif sebesar 13,72 juta meter kubik. Kehadirannya diyakini dapat menambah luas permukaan sawah yang dapat diairi hingga sekitar 5.296 hektare (ha).

Hari Suprayogi menyampaikan, bakal ada satu bendungan lain yang dalam waktu dekat ini akan rampung tahap konstruksinya, yakni Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

"Bendungan Kuningan selesai konstruksi di bulan Januari 2019," sebut dia.

Dia juga turut mencermati usulan mengenai proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Bendungan Jatigede, yang kabarnya akan menarik pihak luar untuk diajak berkoordinasi lewat skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Itu masih dikaji. Jadi salah satu skema yang coba didorong untuk penyaluran SPAM Jatigede ini ya lewat KPBU," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bendungan Rotiklot di Belu NTT Mulai Digenangi Air

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan konstruksi Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT)) dan melakukan pengisian awal (impounding) bendungan pada Kamis 13 Desember 2018. Bendungan Rotiklot merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang akan dibangun tahun 2015-2019.

Groundbreaking Bendungan ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2015. “Kunci kemajuan di NTT adalah air. Ketersediaan air dibutuhkan untuk air minum, pertanian, peternakan dan lainnya,” kata Menteri Basuki, seperti dikutip Jumat 14 Desember 2018.

Dirjen SDA Hari Suprayogi mengatakan proses pengisian Bendungan Rotiklot dilakukan setelah memperoleh sertifikat dari Komisi Keamanan Bendungan. Dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 diharapkan sudah terisi sesuai elevasi rencana pada akhir musim hujan 2018-2019

“Bendungan ini memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat dan kegiatan Pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter/detik, suplai irigasi seluas 149 hektar, pengendalian banjir dan pariwisata,” kata Hari Suprayogi usai acara pengisian awal Bendungan Rotiklot yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, dan Wakil Bupati Belu JT. Ose Luan.

Pembangunan bendungan Rotiklot yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dikerjakan oleh PT. Nindya Karya (Persero) - PT. Universal Suryaprima (KSO) menggunakan dana dari APBN senilai Rp 496 miliar.

Untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan di NTT, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Ditjen SDA secara bertahap meningkatkan jumlah tampungan air di Provinsi NTT. Keberadan tampungan air seperti Bendungan dan embung sangat penting karena musim hujan di NTT sangat pendek yakni 3-4 bulan.

Sebanyak tujuh bendungan dibangun di NTT yang dua di antaranya sudah selesai yakni Bendungam Raknamo di Kabupaten Kupang dan Rotiklot di Kabupaten Belu.

Dua bendungan lain yakni Napun Gete di kabupaten Sika dan Temef di Kabupaten Timur Tengah Selatan dalam tahap pembanguan. Satu bendungan dalam tahap persiapan yakni Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang yang akan dimulai pada 2019.

Kementerian PUPR juga merencanakan pembangunan dua bendungan baru lainnya yakni Bendungan Mbay/Lombo di Kabupaten Nagekeo dan Bendungan Kolhua di Kota Kupang.

Turut hadir Setdijen SDA Muhammad Arsyadi, Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II NTT Agus Sosiawan, serta Kepala Balai Jalan Nasional X NTT Kupang Muktar Napitupulu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.