Sukses

Mendag Dorong Kombinasi Transaksi Online dan Offline agar Perkuat Bisnis

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengimbau kepada para pelaku usaha untuk bisa memadukan transaksi online dan offline.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengimbau kepada para pelaku usaha mandiri, untuk bisa memadukan transaksi online dan offline dalam geliat usahanya. Hal ini ia tekankan, sebab pengaruh kemajuan teknologi dalam dunia perdagangan kini menular begitu cepat.

"Peningkatan itu terjadi sangat tajam. Kalau sekarang ditanya, enggak ada satu pun yang bisa menduga. Switching dari offline ke online, no one in the world can predict it," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Senin (17/12/2018).

Akan tetapi, ia mengimbau, agar pengusaha ke depannya juga tidak sampai melupakan unsur transaksi offline secara tunai, tapi dapat mengkombinasikannya dengan bentuk transaksi online.

"Kolaborasi antara offline dan online itu yang akan meningkat. Enggak bisa kita hanya mau online. Kombinasi online dan offline itu akan mempercepat (geliat bisnis)," sambung Mendag.

Demi mempertegas pernyataan itu, ia mengatakan, dunia usaha memiliki banyak sekali pelaku hingga komoditas yang diperdagangkan. Dari sekian banyak aspek itu, lanjutnya, belum tentu bisa diperjualbelikan hanya secara offline maupun online.

"Secara teoritis, sebagai latar belakang seorang pengusaha, maka saya akan mengkombinasikannya. Kalau sekarang saya punya produk, saya enggak mau hanya menjualnya secara online saja," tegasnya.

"Saya juga tidak mau hanya offline saja. Kan tujuannya adalah bagaimana kita meningkatkan penjualan kita," pungkas Mendag.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menteri Perdagangan Kampanyekan Program Aku Cinta Produk Indonesia

Kementerian Perdagangan beserta Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) coba bekerjasama dalam mengkampanyekan program Aku Cinta Produk Indonesia, dengan mengadakan sesi jalan santai Sarinah-Bundaran HI-Sarinah pada Minggu pagi, 16 Desember 2018.

Dalam acara jalan santai yang dimulai pukul 07.00 WIB tersebut, turut hadir Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita beserta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Tjahya Widayanti. 

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu perayaan untuk mendorong produk Indonesia agar bisa berjaya di pasar negeri sendiri.

"Soalnya kalau dilihat dari sisi lain, bisa dilihat untuk merefleksikan, kalau bukan kita siapa lagi yang mencintai, mengkonsumsi, dan bangga atas produk Indonesia karya anak bangsa sendiri," ujar dia di Lapangan Parkir Sarinah, Jakarta, Minggu (16/12/2018).

Dia juga menyatakan, agenda Aku Cinta Produk Indonesia ini dilangsungkan di Komplek Sarinah lantaran gedung ini memiliki nilai sejarah dalam memperkenalkan berbagai produk ciptaan anak bangsa kepada pihak luar negeri.

"Kita menyepakati agar Sarinah ini menjadi acuan dari seluruh kerajinan dan produk indonesia, ke manapun dan dari manapun yang terbaik ada di Sarinah. Kami berharap direksi PT Sarinah (Persero) melakukan kurasi untuk memilah dan memilih produk untuk diperkenalkan kepada turis mancanegara," tuturnya.

Adapun dalam kegiatan ini, beberapa UKM yang berdiri di bawah naungan IWAPI coba memasarkan berbagai produk buatannya, mulai dari yang bergerak di bidang fashion, kuliner, hingga produk kerajinan tangan.

Selain itu, pada kesempatan yang sama juga turut diluncurkan sebuah jingle berjudul Aku Cinta Produk Indonesia. Peluncuran jingle ini, Menteri Enggar menyebutkan, berguna agar jargon Aku Cinta Produk Indonesia bisa bertahan lama dan mengena di benak seluruh warga.

"Itu sebabnya kami meluncurkan jingle. Selain itu, kami juga menyiapkan sebuah portal untuk menyajikan produk karya anak bangsa yang reliable. Tapi kami harapkan, kalau ada keluhan dan produknya tidak sesuai itu bisa diturunkan. Kita juga harus menjaga agar portal ini bisa dipercaya," imbuh dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.