Sukses

Ruas Padang-Bukittinggi Dapat Dilalui Satu Jalur Mulai Besok

Kementerian PUPR akan memulihkan lalu lintas di ruas jalan Padang-Bukittinggi dalam tiga tahap.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pemulihan lalu lintas di ruas jalan Padang-Bukittinggi yang terputus akibat ambruknya Jembatan Batang Kula di Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat akan dilakukan secara tiga tahap.

Tahap pertama, pembangunan jembatan sementara ditargetkan fungsional satu jalur pada Sabtu, 15 Desember 2018.  Meski hanya bisa dilalui satu jalur, dia merasa kehadiran jembatan sementara sangat penting karena jalur utama angkutan logistik dan manusia antara Padang-Bukittinggi-Pekanbaru dapat dipulihkan kembali.  

"Saya khusus ke lokasi ini atas perintah Bapak Presiden Joko Widodo karena beliau memonitor dari dekat  (penanganan jembatan Batang Kalu). Perintah beliau agar  konektivitas ruas Padang-Bukittinggi pulih lebih cepat," kata Menteri Basuki, Jumat (14/12/2018).

Rencananya, lalu lintas dari Padang ke Bukit Tinggi akan melalui jembatan sementara. Untuk arah sebaliknya dilakukan pengalihan arus melalui jalur Sicincin-Melalak. 

Tahap kedua, setelah jembatan sementara selesai, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Ditjen Bina Marga akan membangun jembatan bailey disamping jembatan sementara yang akan dimulai Senin 17 Desember 2018 . Pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu tujuh hari. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahap Ketiga

Tahap ketiga, jembatan bailey digunakan untuk kedua arah, lalu jembatan sementara akan dibongkar dan diganti dengan jembatan permanen.

"Pembangunan jembatan permanen akan dimulai pada pertengahan Januari 2019 dan ditargetkan rampung dalam waktu 6 bulan," ujar Basuki. 

"Kami akan menggunakan kontraktor lokal, demikian juga material akan disuplai dari pabrik beton yang ada di Sumatera Barat. Biaya pembangunan jembatan diperkirakan sekitar Rp 15 miliar. Meski hanya 30 meter namun menggunakan konstruksi bore pile sehingga butuh waktu 6 bulan. Kekuatannya bisa mencapai 100 tahun,"  ia menambahkan. 

Untuk mencegah terjadinya gerusan air pada struktur bawah jembatan, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V-Ditjen Sumber Daya Air secara paralel saat ini juga tengah mengerjakan bangunan pengarah arus Sungai Batang Kula. 

"Pekerjaan sudah dilakukan dengan dana tanggap darurat dan akan dilanjutkan dengan anggaran tahun 2019. Perkuatan tebing sungai dilakukan dengan menggunakan sheet pile di kedua sisi jembatan dan ditargetkan rampung pada Februari 2019," ungkap Kepala BWS Sumatera V Maryadi Utama.  

Basuki melanjutkan, kunjungan kerjanya meninjau jembatan lain yakni Jembatan Batang Mangor yang juga rusak akibat banjir yang berada di ruas jalan kabupaten di Kecamatan Padang Sago. Perbaikan jembatan tersebut akan dilakukan secara gotong royong antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah Daerah. 

"Kami akan lakukan pengecekan menyeluruh terlebih dahulu, mungkin tidak perlu dibongkar semua, cukup dilakukan pengangkatan dan retrofit," pungkas dia. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.