Sukses

Pulihkan Lalu Lintas Padang-Bukittinggi, Kementerian PUPR Bangun Jembatan Sementara

Kementerian PUPR saat ini membangun jembatan sementara sebagai pengganti Jembatan Batang Kalu

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) saat ini membangun jembatan sementara sebagai pengganti Jembatan Batang Kalu, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Jembatan itu rusak akibat Sungai Batang Ulakan meluap setelah hujan lebat pada Senin 10 Desember 2018. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR,Sugiyartanto mengatakan, kehadiran jembatan sementara berupa jembatan rangka baja ini diharapkan dapat membuka kembali lalu lintas Kota Padang–Bukittinggi yang sebelumnya terputus.

"Saat ini sudah dilakukan pemasangan jembatan sementara sepanjang 36 meter dengan tiap panel memiliki panjang 3 meter dan ditargetkan selesai dalam waktu 5-7 hari," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2018).

Beriringan dengan pembangunan jembatan sementara, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang juga tengah menyiapkan desain jembatan permanen, penyiapan anggaran dan dokumen lelang sehingga bisa segera ditenderkan. 

"Biaya pembangunan jembatan permanen diperkirakan sekitar Rp 10 miliar. Pada Februari 2019 ditargetkan selesai tender dan sudah didapat pemenang lelangnya. Bulan Maret akan dimulai pembangunan dan Bulan September atau Oktober 2019 jembatan permanen sudah bisa digunakan," ujar Sugiyartanto. 

Untuk antisipasi kejadian bencana, para personil di balai telah membentuk posko siaga bencana dan melakukan patroli serta menyiagakan alat berat di lokasi rawan bencana. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diharapkan Selesai Tepat Waktu

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyatakan, agar pekerjaan permanen jembatan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, lantaran ruas jalan dimaksud merupakan jalur paling strategis dan memiliki peranan vital bagi masyarakat Ranah Minang. 

Jalan tersebut, lanjutnya, menjadi salah satu denyut perekonomian Sumbar karena jalur pariwisata ke Bukittinggi, Batusangkar, Payakumbuh, dan 50 Kota. Di samping itu juga sebagai jalur transportasi ke Riau dan menghubungkan beberapa kabupaten kota lain, serta jalur distribusi dan logistik pangan.

"Apabila jembatan darurat sudah selesai, saya mengimbau kepada masyarakat agar jalur ini digunakan untuk perjalanan dari Kota Padang menuju Bukittinggi. Sebaliknya masyarakat dari Bukittinggi menuju Padang bisa melewati Jalan Malalak-Sicincin," pungkas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.