Sukses

Sri Mulyani: Korupsi Musuh Utama Pengelolaan Uang Negara

Korupsi bukan hanya musuh bagi pengelolaan keuangan di pemerintahan pusat tapi juga daerah bahkan desa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan korupsi adalah musuh utama dalam pengelolaan keuangan negara. Korupsi bukan hanya musuh bagi pengelolaan keuangan di pemerintahan pusat tapi juga daerah bahkan desa.

"Kita melihat dalam pengelolaan keungan negara korupsi merupakan salah satu musuh yang sangat utama, yang sangat jelas dalam pelaksanaan baik ditingkat pusat daerah sampai ke desa," ujarnya dalam acara Hari Anti Korupsi, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Sri Mulyani mengatakan, transparansi merupakan salah satu kunci untuk memerangi korupsi. Dengan transparansi diharapkan masyarakat ikut mengawasi pelaksanaan APBN termasuk di dalamnya Kementerian Keuangan sendiri.

"Karena bagaimanapun seluruh jajaran yang lebih dari 70.000, Kemenkeu itu juga harus terus dijaga komitmennya. Dan masyarakat juga bisa cek sehingga kita bisa menggunakan seluruh unsur-unsur yang ada di dalam publik untuk bisa ikut mengawasi keuangan negara," jelasnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, pemerintah akan terus menjaga komitmen menjaga keuangan negara. Sehingga pajak dan jenis pendapatan lain yang dipungut dari masyarakat dapat dimanfaatkan lagi untuk kemakmuran masyarakat.

"Dengan adanya keinginan dan komitmen terus menerus kita semua, saya berharap bahwa seluruh sumber daya yang dikumpulkan oleh negara bisa kembali ke masyarakat secara bersih dan efektif," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
    Sri Mulyani Indrawati kini menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Kerja.

    Sri Mulyani

  • Korupsi adalah penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

    Korupsi

Video Terkini