Sukses

Masuk Daerah Rawan, 3 Proyek Jembatan Trans Papua Belum Dikerjakan

PT Istaka Karya menyatakan jembatan Yugi di Kabupaten Nduga merupakan salah satu proyeknya yang menjadi bagian dari proyek Jalan Trans Papua.

Liputan6.com, Jakarta - PT Istaka Karya (Persero) menyatakan jembatan Yugi di Kabupaten Nduga merupakan salah satu proyeknya yang menjadi bagian dari proyek jalan Trans Papua. Setidaknya ada 14 proyek yang ditugaskan ke Istaka Karya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Corporate Secretary Istaka Karya Yudi Kristanto mengatakan, dari 14 proyek jembatan tersebut, yang sudah mendapat rekomendasi pengerjaan dari petugas kemanan dan masyarakat setempat, dan kemudian dikerjakan adalah 11 jembatan.

"Kita kerjakan 14 jembatan dan 11 jembatan sedang dikerjakan sisanya belum ditangani. Karena itu masuk zona merah sekali, jadi kami belum masuk ke situ. Masih ada tiga yang belum dikerjakan, belum sama sekali disentuh," ucapnya kepada Liputan.com, Rabu (5/12/2018).

Menurut Yudi, jembatan Yigi yang menjadi lokasi penembakan merupakan zona hijau. Dikatakan begitu karena proyek tersebut jalan sudah mendapat rekomendasi dari petugas kemanan, pemerintah daerah, tokoh adat dan masyarakat setempat.

Dengan berpegangan rekomendasi ini, Istaka Karya bisa mengerjakan proyek tersebut tanpa harus mendapatkan pengawalan lagi dari pihak keamanan, baik TNI ataupun Polri.

"Mungkin seiring berjalannya waktu dan kita mendapatkan rekomendasi, pekerjaan kita akan mulai untuk yang di Yigi dan yang belum tersentuh sama sekali," terang dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pekerja Trans Papua Dibunuh Kelompok Bersenjata, Istaka Karya Berduka

Puluhan pekerja jalan dan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua, dibunuh oleh kelompok tak dikenal. Pembunuhan itu terjadi pada Minggu, 2 Desember 2018 di Kali Igi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Setidaknya 31 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Sebanyak 31 orang tersebut merupakan pegawai dari salah satu badan usaha milik negara (BUMN), PT Istaka Karya (Persero), yang tengah mengerjakan proyek jembatan Hebema-Mugi.

Atas peristiwa itu, Istaka Karya menyampaikan rasa duka kepada keluarga korban penembakan di Papua dan sampai saat ini masih terus mengumpulkam informasi.

"Mohon doanya dari semua atas musibah yang menimpa para pekerja Istaka," kata Corporate Secretary Istaka Karya Yudi Kristanto kepada Liputan6.com, Selasa (4/12/2018).

Yudi mengatakan, Istaka Karya saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait karena komunikasi via satelit dengan pekerja proyek terputus sejak hari Minggu.

Yudi menambahkan, saat ini perseroan juga sudah memberangkatkan tim gabungan aparat kemanan dan pegawai berwenang Istaka Karya menuju lokasi kejadian.

"Direktur Operasi dan Kepala Divisi Operasi langsung menuju ke Wamena Papua pada Senin, 3 Desember guna memimpin langkah-langkah koordinasi dan tindak lanjutnya," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini