Sukses

Proyek Tol Cikampek II Terganjal Pembebasan Lahan

Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II yang menghubungkan Jatiasih, Bekasi hingga Sadang, Purwakarta akan mulai konstruksi pada 2019 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Jalur Selatan atau Japek Selatan sepanjang 62 km yang menghubungkan Jatiasih, Bekasi hingga Sadang, Purwakarta akan mulai konstruksi pada 2019 mendatang. Namun, proses konstruksi disinyalir masih terkendala masalah pembebasan lahan.

"Kita enggak groundbreaking, nanti kita mulai saja tahun depan. Kita bisa mulai konstruksi sebagian," ucap Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani di Km 25 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (29/11/2018).

Meski terkendala lahan, ada sedikit tanah milik Perum Perhutani yang bisa coba dipakai. "Pembebasan lahan memang masih sangat minim, tapi ada lahan Perhutani yang bisa kita pakai," sambungnya.

Dengan digarapnya Tol Jakarta-Cikampek Selatan ini, Desi berharap, kemacetan panjang di ruas Tol Jakarta-Cikampek eksisting ke depannya bisa sedikit terurai.

"Pembangunan tol ini dari Jatiasih tembus sampai Sadang. Jadi nantinya bakal ada tiga tol, Japek eksisting, Japek Elevated Dan Japek Selatan ini," kata dia.

Namun begitu, Jasa Marga saat ini masih lebih fokus menyelesaikan konstruksi Jakarta-Cikampek II Elevated atau Tol Layang Japek yang secara pembebasan lahan telah mencapai 82 persen. "Karena membebaskan tanah itu kan butuh waktu. Jadi yang Japek Elevated yang dikebut duluan. Jika ini selesai, kita juga sedang dalam proses untuk mengerjakan Japek Selatan," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerbang Tol Cikarang Utama Bakal Dipindah ke Cikampek

Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur menyatakan, posisi Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebagai pintu masuk menuju Jakarta nantinya akan digeser ke arah Cikampek sebelum memasuki masa Lebaran Idul Fitri 2019.

Alasannya, ia menyebutkan, terdapat tiga proyek besar yang dikerjakan di GT Cikarang Utama yang kerap dilanda kepadatan lalu lintas, antara lain Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Light Rail Transit (LRT) dan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated). 

"Itu pastinya sebelum Lebaran (2019), harus sudah. Karena di Gerbang Cikarang utama ini kena proyek juga. Yang seperti itu kan kita inginnya sebenarnya dari tahun kemarin," tegas dia di Km 25 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (29/11/2018).

Lebih lanjut, ia memaparkan, Jasa Marga juga telah melelangkan proses pembongkaran GT Cikarang Utama. "Tapi karena proyeknya kejar-kejaran dan pada saat bersamaan kita memindahkan, yang jelas itu sudah kita lelangkan," sambungnya.

Pemindahan GT Cikarang Utama menuju Cikampek ini disebutkannya merupakan paket dari pengaturan ruas Tol Trans Jawa yang menyambungkan Merak hingga Banyuwangi. Menindaklanjuti ucapan Direktur Jasa Marga Desi Arryani, ia mengatakan, Tol Trans Jawa nantinya akan memiliki 3 pintu masuk utama.

"Jadi cluster-nya Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi itu kita bagi 3 cluster. Dipisahkan hanya pada waktu memasuki kota, Jakarta keluar, Semarang keluar, keluar lagi Surabaya, keluar lagi Banyuwangi," ungkapnya.

Lewat skema tersebut, ia membenarkan bahwa proses transaksi di Tol Trans Jawa ke depan bakal diberlakukan sistem integrasi tarif. Namun, Subakti belum bisa menjawab berapa besaran ongkos dari satu pintu tol ke pintu tol lain.

"Iya lah (bakal ada integrasi tarif Tol Trans Jawa). Nanti kita blending lagi besaran tarifnya," pungkas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.