Sukses

Kementerian ESDM Tegaskan BBM Satu Harga Bukan untuk Industri

Pada tahun 2018 ini, target Penyalur BBM Satu Harga sebanyak 73 penyalur.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan titik ke-97 penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan, hari ini, Kamis (22/11/2018).

SPBU Kompak nomor 65.711.2003 ini terletak di Desa Bajayau, berjarak 45 km dari penyalur terdekat dan 180 km dari sumber pasokan yaitu depot Kuin Banjarmasin.

Staff Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis KESDM Yudo Dwinanda Priaadi menegaskan bahwa keberadaan SPBU Kompak penyalur BBM satu harga ini diprioritaskan bagi masyarakat.

Karena itu dia mengharapkan kerja sama dari pihak Pemerintah Daerah (Pemda), Pengelola SPBU BBM satu harga, serta PT Pertamina untuk terlibat dalam pengawasan distribusi.

"Kami berharap Pemerintah Daerah, Pengusaha dan PT Pertamina (Persero) dapat bekerjasama dalam melakukan pengawasan, tidak boleh ada pelaku industri yang menikmati Program BBM Satu Harga ini," kata dia, di acara peresmian.

Selain itu, pembangunan SPBU di lokasi terpencil, tentu membutuhkan nilai investasi yang besar sehingga harus dipastikan penggunaan SPBU sesuai peruntukannya, yakni bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Pembangunan SPBU Kompak di wilayah 3T ini bukan merupakan hal yang mudah mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga perlu dipastikan tepat sasaran peruntukannya," ujar dia.

"Kalau mereka (Industri), langsung berhubungan dengan Pertamina," tandasnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2018 ini, target Penyalur BBM Satu Harga sebanyak 73 penyalur dengan realisasi sampai hari ini telah beroperasi 40 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 38 penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 2 penyalur oleh PT AKR Corporindo, TBK.

Pada tahun 2019, ditargetkan 29 Penyalur beroperasi oleh PT Pertamina (Persero) dan 1 Penyalur oleh PT AKR Corporindo, Tbk.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program BBM Satu Harga Telah Hadir di 96 Titik

Pemerintah telah menerapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di 96 titik. Pemerintah menargetkan hingga akhir 2019 bisa menerapkan kebijakan BBM Satu Harga di 160 titik. 

Paling baru, penerapan BBM Satu Harga dilakukan di Desa Malinau, Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan, usai lembaga penyalur BBM Satu Harga resmi beroperasi di wilayah tersebut.

Direktur Bahan Bakar Minyak (BBM) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan, kehadiran lembaga penyalur BBM satu harga di wilayah tersebut, merupakan wujud upaya kepedulian pemerintah terhadap masyarakat di wilayah-wilayah yang belum menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di pulau Jawa. 

Dia pun mengimbau, agar masyarakat bersama Pemerintah Daerah setempat untuk ikut mengawasi ketersediaan dan pendistribusian BBM satu harga di wilayahnya.

"Ini agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Tidak boleh ada industri dan oknum yang menikmati program BBM satu harga untuk kepentingan pribadi,"kata Patuan, dikutip dari situs resmi Kementerin ESDM, Rabu (21/11/2018).

Terletak di Kecamatan Loksado di HSS berjarak sekitar 100 km dari Banjarmasin yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk sampai ke Loksado ditempuh lewat jalur darat dengan waktu sekitar 3 jam perjalanan dari Banjarmasin.

Sebelum adanya program BBM Satu Harga, masyarakat di Loksado membeli BBM dengan harga rata-rata eceran Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu per liter untuk Premium dan Rp 7 ribu Rp.10 ribu per liter untuk Biosolar tergantung stok ecerannya.

Dengan diresmikannya SPBU Kompak ini, masyarakat pedalaman Kalimantan Selatan tersebut dapat menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di daerah lainnya di Indonesia yaitu untuk harga Premium sebesar Rp 6.450 per liter dan untuk Solar sebesar Rp 5.150 per liter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.