Sukses

Pertumbuhan Investor Saham di Luar Jawa Capai 81 Persen

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, pertumbuhan investor pasar modal di luar Pulau Jawa meningkat signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, pertumbuhan investor pasar modal di luar Pulau Jawa meningkat signifikan. Bahkan mampu mengalahkan pertumbuhan di Pulau Jawa.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fauzi mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan investor di luar Jawa mencapai 81 persen.‎ Sedangkan pertumbuhan di Pulau Jawa hanya sebesar 19 persen.

"Yang menarik saat ini pertumbuhan investor di luar Pulau Jawa meningkat, Pulau Jawa tetap tumbuh, tapi paling besar saat ini pertumbuhan investor ada di luar Pulau Jawa," ujar dia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Dia menyatakan, pertumbuhan investor di luar Jawa tidak hanya terjadi di bagian barat Indonesia, tetapi juga tercatat hingga ke wilayah timur, seperti Papua.

"Itu tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua," ungkap dia.

Hasan menuturkan, dari pantauan BEI, pertumbuhan investor pasar modal di luar Pulau Jawa masih terpusat di ibu kota provinsi. Sedangkan di Pulau Jawa juga terus mengalami pertumbuhan meski saat ini kalah cepat dibandingkan dengan luar Jawa.

"Kita ingin percepatan pertumbuhan kota-kota yang remote jauh dari sentra industri sehingga ekonomi kita pertumbuhannya lebih bagus," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Investor Sepanjang 2018

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencatatkan rekor dari sisi pertumbuhan jumlah investor saham sejak meluncurkan program kampanye Yuk Nabung Saham tiga tahun lalu.

Jumlah investor baru saham di BEI sepanjang 2018 telah tercatat sebanyak 200.935 single investor identification (SID). Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 19 November 2018, total jumlah investor saham di BEI telah mencapai 829.426 SID.

Jumlah tersebut meningkat 31,97 persen dibandingkan dengan total capaian jumlah investor di akhir 2017 sebesar 628.491 SID. 

"Jumlah investor baru saham di BEI ini adalah pertumbuhan yang tertinggi sejak 38 tahun diresmikannya kembali Pasar Modal Indonesia,” ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Pada kesempatan ini, BEI bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan KSEI, yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga memberikan penghargaan kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai Perusahaan Tercatat dengan penambahan investor karyawan tertinggi 2018.

Sepanjang tahun ini, sekurang-kurangnya 35.000 karyawan BRI telah menjadi investor aktif di pasar modal Indonesia.  Program kampanye Yuk Nabung Saham diluncurkan BEI pada 12 November 2015 silam.

Selama 3 tahun terakhir tercatat ada penambahan 395.319 SID baru, atau hampir 2 kali lipat dari jumlah investor saham BEI dari sebelum kampanye Yuk Nabung Saham diluncurkan yakni 434.107 SID. 

Hingga  akhir Oktober 2018, rata-rata investor aktif per bulan juga meningkat menjadi 126.240 SID atau naik 27,8 persen dibandingkan rata-rata investor aktif per bulan di 2017 sebesar 98.718 SID. 

Jumlah investor aktif per bulan per 31 Oktober 2018 juga meningkat 114 persen jika dibandingkan rata-rata investor aktif per bulan di akhir 2015 silam yang jumlahnya baru mencapai 58.970 SID.

Pencapaian membanggakan lain adalah pertumbuhan jumlah investor baru per bulan yang rata-rata melampaui 19 ribu SID baru setiap bulannya. Semua ini bisa terwujud karena BEI terus mengintensifkan kegiatan edukasi dan sosialisasi Pasar Modal yang jumlahnya di sepanjang tahun ini mencapai 5.027 kegiatan. 

Sejak diluncurkannya program kampanye Yuk Nabung Saham 2018 pusat kegiatan edukasi tidak hanya dilakukan di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan BEI, namun juga dilakukan di lokasi yang menjadi target pertumbuhan jumlah investor. 

"BEI juga fokus untuk meningkatkan jumlah kegiatan non reguler yang bersifat inklusi alias bertujuan menambah jumlah investor pasar modal seperti melalui penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal Non Reguler yang melibatkan karyawan Perusahaan Tercatat," kata dia.‎

Kegiatan Sekolah Pasar Modal Non Reguler yang diselenggarakan di sepanjang tahun ini telah berhasil menambah 4.987 SID. Dari penyelenggaraan Pameran/Expo berhasil meningkatkan 1.306 SID baru, kegiatan Edukasi Publik berhasil menumbuhkan 2.204 SID baru dan Edukasi Publik Syariah sebanyak 215 SID baru. 

SID baru terbanyak disumbang dari penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal Reguler dengan jumlah penambahan sebanyak 29.582 SID. Sedangkan kegiatan Forum Calon Investor menyumbang 12.842 SID baru di sepanjang 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.