Sukses

150 Komunitas Bukalapak Jabodetabek Rayakan 3 Tahun Kebersamaan

Ratusan komunitas pelapak di wilayah Jabodetabek pada Minggu (18/11/2018) ini merayakan hari ulang tahunnya (HUT) yang ke-3 di Fintech Space, Menara Satrio, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan komunitas pelapak di wilayah Jabodetabek pada Minggu (18/11/2018) ini merayakan hari ulang tahunnya (HUT) yang ke-3 di Fintech Space, Menara Satrio, Jakarta.

Ajang kopi darat ini juga turut membahas usaha para pelapak dalam menggunakan jaringan retail terbesar Alfamart, Alfatrex, untuk jasa pengiriman paket melalui toko-toko seperti Alfamart, Alfamidi serta Dan+Dan di kawasan Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

"Sekarang masyarakat dan para pelapak bisa lebih mudah mengirimkan paketnya melalui ribuan jaringan Alfamart Alfamidi di seluruh Jabodetabek dan sejumiah kota besar lainnya," ungkap Business Head Alfatrex, Amelia Angelica. 

Amelia juga mengatakan, ajang kopi darat ini sekaligus bisa membantu para pelapak untuk meningkatkan penjualan di era persaingan digital saat ini. 

Acara yang diikuti lebih dari 150 orang komunitas Bukalapak ini bertujuan sebagai tempat berbagi pengalaman, belajar tips dan trik jual beli online, serta cara kirim paket yang aman dan efisien sehingga meningkatkan penghasilan para pelapak yang rata-rata berasal dari jenis usaha kecil dan menengah. 

Sebagai mitra yang mengaku sangat dekat dengan Bukalapak dalam hal pengiriman paket, Alfamart berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanannya demi mendukung kemajuan dengan para pelapak melalui inovasi dan optimalisasi teknologi untuk mendukung kemajuan UKM serta memberi solusi dalam layanan pengiriman paket. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Warung Bukalapak Raup Hampir Rp 1 Triliun

Co-founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid memamerkan inovasi terkini Bukalapak untuk meningkatkan inklusi digital. Program ini berfokus pada pemberdayaan ekonomi mikro di Indonesia dengan menggandeng warung-warung tradisional.

Pada dasarnya, program ini menjadikan warung-warung sebagai agen transaksi dan resellerproduk e-commerce tanpa mengharuskan pembeli mendatangi minimarket. Sehingga, program ini sejatinya bersifat O2O2O (Offline to Online to Offline).

"Jadi buat orang-orang yang belum melek teknologi, belum familiar, belum tahu bagaimana belanja online, mereka bisa datang ke warung ini, dan kemudian membayar di warung dengan cash. And then warung yang memesan, order on behalf of the costumer, melalui aplikasi Bukalapak," jelas Fajrin pada acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018, di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Warung-warung tersebut tak hanya mengurus pembelian barang, melainkan pulsa (telepon dan listrik), tagihan telepon dan air, asuransi, tiket pesawat dan kereta, voucher game, dan investasi emas.

Fajrin menjelaskan, sejauh ini Bukalapak sudah memiliki total 400 ribu warung di seluruh Indonesia dan sukses secara finansial.

"Sekitar satu bulan lalu, inisiatif warung kita ini sudah berkontribusi hampir Rp 1 triliun pada bisnis Bukalapak," jelas dia.

Di depan warung-warung tersebut akan terpampang spanduk bertuliskan "Agen Bukalapak". Fajrin menyebut Bukalapak juga berusaha meningkatkan manajemen rantai suplai agar memudahkan pengiriman barang langsung ke warung mereka.

Ke depannya, Fajrin berharap bisa memberikan layanan keuangan yang lebih optimal kepada warung-warung tersebut dan para pembelinya agar inklusi finansial bisa menyentuh lebih banyak orang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.